Bismillahirrahmanirrahim.
Kami beri nama ia, "Athiyah Almaratussalihah".
Hadiah (pemberian) berupa perempuan yang Salihah. Juga kami sematkan nama buyanya di belakang namanya.
Sebagai jawaban atas doa-doa kami. Saat tawakkal dan berserah, "Ya Rabb, saya tukar semua yang semestinya Engkau berikan, dengan hadirnya tiga anak kembar."
Dahulu saat saya berdoa mengucap ini. Saya sampaikan ke Allah, "ya Allah saya enggak mau dikenal, saya enggak mau jadi ini, jadi itu. Saya enggak mau begini begitu. Saya tukar semuanya ya Rabb. Tukar dengan hadirnya keturunan tiga anak kembar. Jika tidak kepadaMu ya Rabb, kepada siapa lagi hamba meminta."
Baca: Tiga Impian
Dahulu, doa pinta saya yang "agaknya keterlaluan" ini ditertawakan. Minta satu saja belum tentu diberi, berani banget minta tiga, begitu katanya.
Namun saya yakin, yakin jika Allah Maha Mendengar.
Kemudian (tentu dengan perjalanan yang cukup panjang) Allah jawab melalui mimpi, seakan Allah beri jawaban "Aku kabulkan pintamu, tapi tidak sekaligus tiga, karena tubuhmu tidak akan sanggup menanggungnya. Ku beri dua, lalu nanti satu dalam jarak dekat."
Dua putera kembar, yang pertanda akan kehadirannya, hingga gambaran dewasanya Allah perlihatkan kepada saya melalui mimpi.
Sebelum terlihat melalui monitor USG, saya sudah tahu bahwa akan ada dua bayi berjenis kelamin laki-laki di dalam rahim ini. 🥺. Dan memang benar, kehamilan bayi kembar kala itu tidak mudah dan penuh perjuangan untuk saya.
Jelas sekali, tubuh saya tidak mampu jika menanggung TIGA JANIN. Dua saja saya menangis hampir tiap hari selama hamilnya. Merintih sembari selalu mengucap, "ya Allah, rasanya tidak kuat" 🥺.
Namun, subhanallah, keajaiban demi keajaiban (lagi-lagi) Allah tunjukkan mengiringi proses kehamilan, persalinan, menyusui, bahkan hingga hari ini. Allah Maha Kuasa, Allah Maha segalaNya.
~
Setelah melahirkan mereka berdua, saya segera mempersiapkan diri menyambut kehadiran satu bayi lagi yang Allah janjikan.
Satu tahun berselang, rupanya Allah belum juga memberikan tanda.
Saya mengadu kepadaNya dalam doa, "ya Rabb, aku datang untuk menagih janji."
Tepat di usia Si Kembar 16 bulan, Allah penuhi janjiNya. 🥺
Sungguh, berkali-kali Allah tunjukkan bahwa Ia Maha Kuasa menjawab segala doa dan pinta.
(Meski sempat divonis blighted ovum a.k.a hamil kosong, dan saya sempat menangis bersedih juga mendengarnya. Namun kala itu saya yakin "tidak, Allah tidak mungkin ingkar janji").
Sungguh banyak hikmah, Allah berikan kami kesempatan merasakan penantian dalam waktu yang cukup lama, Allah berikan kesempatan merasakan punya anak dalam jarak dekat.
Allah berikan kesempatan merasakan hamil bayi kembar, Allah juga beri kesempatan merasakan hamil bayi tunggal.
Allah beri kesempatan merasakan persalinan sesar, Allah juga beri kesempatan merasakan persalinan normal. 🥺
Baca: Berbagi Pengalaman VBAC
Sungguh, hidup rasanya penuh keajaiban.
"Uduni astajib lakum. Berdoalah kepadaKu, maka akan Aku kabulkan." ❤️~ satu ayat yang demikian kuat menghunjam dalam keyakinan.
Setelah semuanya Allah tunaikan. Rasanya diri ini semakin kerdil. Malu semalu malunya jika ingin minta yang macam-macam lagi ke Allah perkara dunia. ðŸ˜
Sampai sempat saya berucap ke suami, "malu rasanya kalau dalam doa mau minta lagi ke Allah. Aku minta apa lagi ya?" 🥺 Karena semua rasanya sudah cukup. Bahkan hal yang tidak mungkin di mata manusia, sudah Allah Kun fayakunkan.
Namun tetap saja, kita adalah hamba. Tugas kita berserah, memohon, dan berdoa.
Maka kini, saya meminta kepadaNya, sebuah akhir yang baik, sebuah akhir yang indah. 🥺
Saya meminta anak keturunan yang saleh salehah. Saya meminta bimbingan dan petunjuk agar layak menjadi ibu dalam mengasuh dan mendidik anak-anak yang diamanahkan.
Saya meminta kepada Allah agar sepenuhnya bisa menuntut ilmu menjadi ibu, diberkahi keluasan rezeki agar dapat banyak berbagi.
Diberi kesempatan menjadi sebaik-baik manusia yang banyak manfaatnya. ~❤️
--
Kami panggil ia, dengan sebutan "Salihah" sebagai wujud sebuah doa, sebuah pengharapan, sebuah impian atas akhir hidup yang indah.