Bismillahirrahmanirrahim.
Sewaktu saya mengabarkan kabar kelahiran duo Al, banyak sekali yang bertanya, "Mbak, apa resepnya?" (((resep))) 😀. "Mbak kemarin promil apa saja? kok bisa sukses", "Mbak ngapain aja kok bisa hamil kembar?" (((ngapain aja))) 😅. Rata-rata hanya saya jawab, "alhamdulillah, kuasa Allah". 🙈 Jujur, saya bingung banget jawabnya. Mana saya tahu ya Allah gimana resep bisa hamil kembar. Udah macam nanya resep bikin puding aja. 😆
Baca: Dua Malaikat Kecil, Mukjizat dari Allah.
Banyak dari kita beranggapan, promil yang berwujud seperti halnya datang ke pengobatan tradisional, dokter, minum ini itu, melakukan inseminasi atau bayi tabung adalah satu-satunya bentuk promil yang pasti akan membuahkan hasil. Sehingga, pertanyaan "kemarin promil apa?" menjadi hal yang tidak terelakkan. Namun buat saya promil itu ialah aktivitas ibadah yang holistik (mencakup keseluruhan) upaya dari berbagai sisi kehidupan seorang hamba. Jadi saya tidak akan menjawab "coba ikut promil ke tempat ini, banyak lo yang cocok, bisa langsung hamil" karena itu hanya secuil kecil dari upaya. Ingat pula, bahwa ikhtiar kita pun bukan satu-satunya penentu. Tetapi itulah ranah kita, sebagai manusia. Adapun diberi atau belum diberi rezeki buah hati adalah HAK ALLAH semata.
Mohon maaf ya, kemarin yang tanya-tanya, belum saya jawab langsung. 🙏 Insyaallah akan saya ceritakan di sini. Mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi musabab jariyah kebaikan bagi kami sebagai bekal di akhirat. 😊
~
Bagi pasangan suami isteri, ada sebagian yang Allah anugerahi kemudahan memiliki anak. Istilah familiarnya, 'sekali senggol brojol' 😆🙈. Namun, sebagian yang lain, Allah dengan Ar-Rahimnya menganugerahkan kesempatan meraih pahala dengan kesabaran, keikhlasan serta kesyukuran untuk mau berjuang di jalan Pejuang Garis Dua.
Beruntungnya, sebagai umat Nabi Muhammad, Allah sudah menjanjikan bahwa ujian kita di hari ini, selalu ada contohnya dari para nabi sebelumnya, dan sudah dipastikan tidak akan melebihi beratnya ujian para anbiya. Kisah-kisah mereka yang bisa kita ikuti dan tauladani.
Kita belajar dari nabiyullah Zakaria yang tiada pernah berhenti berupaya, khususnya dalam pinta. Isteri Nabi Zakaria, telah divonis (oleh para ahli di masa itu) ialah seseorang yang mandul, tidak bisa memiliki keturunan. Doa Nabi Zakaria, "robbi habli min ladunka zurriyyatan tayyibah, innaka samiuddua (ya Rabb, anugerahkan kepadaku keturunan yang baik, sesungguhnya engkau maha mendengar)" adalah wujud penghambaan yang menyeluruh, ada pasrah, tawakkal, ikhtiar di dalamnya.
Doa Nabi Ibrahim tidak kalah syahdunya. Di dalam Al-Quran banyak sekali kisah dan doa-doa permohonan dari nabiyullah yang diberi ujian mengenai keturunan. Tiada satupun dari yang Allah contohkan, yang diam tanpa upaya, sungguhpun sampai usia mereka tak lagi muda. Sehingga, boleh dikatakan, bahwa Program Kehamilan (Promil) adalah salah satu bentuk jalan ikhtiar yang disyariatkan.
Syariatnya ialah: berupaya, bergerak, tidak duduk diam. Untuk urusan rezeki berupa harta, kalau kita pengin hidupnya sesultan Raffi Ahmad-Nagita Slavina, cocok gak kalau cuma jadi kaum rebahan? *itu mah cuma MIMPI 😅* kudu dijemput dong rezekinya. Kudu kerja keras banting tulang lebih dari orang-orang dong usahanya.
Buah hati termasuk bagian dari rezeki bukan? *REZEKI BANGET 😭😭* pantes gak kalau rezeki yang nilainya lebih dari HARTA ini gak kita upayain?.
Sama aja kayak kesehatan, rezeki juga kan? Buat sehat ada upaya gak? ADA BANGET. Rajin olahraga, kudu pilih-pilih makanan, dan banyak lainnya.
Meskipun, seringkali jalan ikhtiar yang akan dijalani nantinya penuh dengan riak air mata, menemui jalan buntu di mata kita. Atau terasa tidak mudah. Bahkan, pasutri pejuang garis dua bisa saja berada dalam titik "ya sudahlah", mungkin lelah-trauma menghampiri. Namun ingatlah, bagaimana Nabi Ibrahim dan Zakaria yang siang malam tidak pernah putus meminta, menggantungkan harapan dan sandaran kepada Allah semata, yang kemudian Allah ganjar dengan sebaik-baik pewaris.
(Kadang mungkin kalimat "anakmu sudah berapa?" juga menjadi sentilan tersendiri. Melihat kanan-kiri sanak famili kian tahun anak kian bertambah bilangan, sementara kita masih pula berduaan. Ingatlah perjuangan Nabiyullah, diberiNya satu, tapi BERMAKNA, BERKUALITAS. Jadi, untuk urusan keturunan, yang penting bukan seberapa banyak, namun bagaimana tingkat kesalehan dan kebermanfaatannya untuk generasi penerus kita kelak. Proses perjuangan mendapatkan keturunan yang tidak sebentar, doa-doa yang tidak disegerakan, insyaallah nantinya ketika Allah kabulkan akan sangat kita nikmati, dengan bahagia, dengan gembira. Insyaallah, tidak akan ada kalimat "repot banget ya ngurus anak, capek, bla-bla-bla" :) insyaallah hari-hari itu semuanya terasa indah dan nikmat)
Ikhtiar dan Niatan
Pertanyaannya: Sudahkah kita resapi dalam-dalam setiap tuntunan doa memohon keturunan yang sudah Allah berikan? sudahkah dirapalkan? sudahkah dipraktikkan? sudahkah menghunjam dalam setiap tarikan napas permohonan? sudahkah kita memiliki niat baik untuk apa menginginkan keturunan?
DOA, SENJATA KITA
Salah satu doa yang saya dawwamkan saat memohon hadirnya anak kembar (iya, saya memang punya nawaitu dan sangat menginginkan diberkahi anak kembar), ialah doa nabiyullah Musa, saat lari dari kejadian pembunuhan yang tidak disengaja.
"Rabbi inni lima anzalta ilayya min khoirin faqir (ya Tuhanku, sesungguhnya aku memerlukan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku)." Al-Qashas: 24
Saya merasa, ketika itu saya sudah habis-habisan dalam ikhtiar (pada semua lini)😭 sehingga tidak memiliki apa-apa lagi, saya sudah merasa berada di titik sefakir-fakirnya hamba. Gampangnya, sudah mentok, sudah merasa cukup. Tiada satupun penolong yang dapat mengabulkan permohonan kecuali Allah. Itu pula yang Nabiyullah Musa rasakan saat melafalkan doa ini, sedang berada di tingkatan tawakkal dan pasrah tertinggi, dan disitulah Allah kabulkan dengan sebaik-baik pemberian.
Sungguh, saya tidak tahu apakah doa ini masuk dalam salah satu yang diriloi dan diijabah Allah 😭, tapi inilah doa yang paling saya resapi, paling terniat dan dalam. Saya menginginkan keberkahan berupa keturunan salih sebagaimana Allah jawab doa Nabi Musa dengan hadiah berupa isteri, pekerjaan, dan tempat bernaung dalam satu tembakan doa tersebut.
Jadi, hal pertama yang bisa saya sampaikan di jalan para pejuang penjemput rezeki buah hati ialah milikilah doa. Dawwamkan (ucapkan sesering mungkin) doa permohonan yang paling disukai, diresapi, paling mewakili isi hati. Ambil doa yang sudah Allah sediakan di dalam Al-Quran, karena setiap doa dari kitabullah memiliki ketinggian makna dan sudah dapat dipastikan ada percepatan pengabulan di dalamnya dengan seiizin Allah.
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
0 komentar