Blogging

-320- Pamitnya Galaksi Pungky: Apa Kabar Ngeblog Kita Hari ini?

Saturday, January 05, 2019


Mau pengumuman sebentar kalau #collaborativeblogging bareng Mbak Novi akan tayang insyaallah hari Senin, karena Mbak Novinya masih dalam perjalanan 20 jam via kapal laut. Doakan ya, semoga lancar dan selamat. Temen-temen masih bisa baca catatan perjalanan haji kami, di sini. Mangga. :)

Bismillahirrahmanirrahim. 

Tahun lalu, saya sempat berada pada titik: NGERASA KEHILANGAN JIWA DALAM NGEBLOG. Semacam perasaan kalau saya udah males ngeblog lagi, rasanya gak enak, saya seperti kehilangan sesuatu, kayak udah gak asyik aja gitu nulisnya. 

Di waktu bersamaan, saya juga sedang dalam masa giat-giatnya, (((berkarya di medium lain))) sebagai pembuktian ke orang yang sudah merecehkan blog saya dan bilang kalau saya tuh GAK PERNAH PUNYA KARYA DAN CUMA NGEBLOG AJA. 

Entah waktu itu apa saya sedang dalam masa gangguan hormonal apa gimana, nyesek banget rasanya. Saya nangis sesedih-sedihnya!. Saya sedih ternyata Blog saya, yang saya bangun dengan sepenuh jiwa, saya cintai dengan sepenuh rasa, di mata teman se-instansi saya TIDAK ADA NILAINYA. TIDAK BERHARGA!. 

Dari situ, untuk pertama kalinya, dalam sebuah forum di mana saya diminta mengisi acara kepenulisan, saya ngejembreng berbagai pencapaian. Dengan sombongnya bilang, kalau saya ini PENULIS BUKU. Saya anak yang dibesarkan dari MEDIA KAMPUS, mulai dari reporter sampai redaktur dan pernah jadi pimpinan redaksi buletin mingguan. 

Heloooooooow!!! saya bukan cuma TUKANG CERITA DI BLOG. Padahal aslinya saya gak mau cerita dan nyampein tentang itu. Buat saya, apasik, prestasi-pencapaian kita di masa lalu kan, gak akan membuat kita BESAR, yang membuat kita besar, justru apa yang kita lakukan hari ini, dan jangkauan kemanfaatannya yang semakin meluas untuk masa-masa akan datang. 

Saking sedihnya, :( saya mengejar jumlah prestasi tulisan di opini media, saya mencari tahu, yang nyinyir sama saya itu berapa sih jumlah karya tulisan dia di media dalam satu tahun. DAN SAYA BERJANJI DALAM HATI, SAYA BILANG, KALAU SAYA BISA MENYAMAINYA HANYA DALAM KURUN WAKTU DUA BULAN. DUA BULAN!!!. *Capslock, bold jebol ya*. :)

Saya beneran lebay sedihnya waktu itu!, segitu prestisiusnya kah sebuah tulisan opini di media?. Kalau hanya untuk mengejar banyak-banyakan jumlah tulisan di media, SAYA AKAN BUKTIKAN, SAYA JUGA BISA. 

Dan, yass, alhamdulillah, *udah nulis dengan niatan gak baik, alhamdulillah lagi, :D* saya melakukan itu, saya berhasil menaklukkan dan membungkam orang-orang yang keterlaluan memandang bahwa satu-satunya tulisan yang baik berguna buat bangsa dan negara adalah yang diterbitkan di media cetak. Yang lain, yang gak pernah nulis, atau yang nulis tapi gak di media cetak, apalagi yang gak pernah bikin karya, ow, siapa elu?. :(. 

Waktu itu, saya menulis dengan amarah, iya. Saya menulis dengan sedikit dendam, iya. Saya menulis tanpa melibatkan rasa, juga iya. Karena buat saya, jika ingin mencetak kader-kader penulis media, bukan begini caranya. Butuh waktu. Butuh proses. Gak bisa dipaksa. Karena yang lebih penting itu bukan hasilnya, bukan banyak-banyakannya, bukan bisa terbit di media nasionalnya, tapi gimana, kita bisa mencetak penulis yang menulis karena memang ia mencintai aktivitasnya, karena ia merasa terdorong untuk menulisnya, karena ia merasa perlu, karena ia bahagia dengan apa yang ia lakukan. Karena ia punya visi misi besar untuk dirinya dan sekitar. Itu. 

Dan itu, harapan yang ingin saya wujudkan di Komunitas Perempuan BPS Menulis dengan hesteknya #MenulisAsyikdanBahagia. Belajar mengenali filosofi mengapa harus menulis, belajar mencintai, belajar mengenali, dan belajar untuk apa sebenarnya kita melakukannya. Meski masih bayik bangetlah usia komunitasnya, dan saya juga belum bisa dengan pedenya bilang kalau saya sudah bisa menularkan semangat itu dengan baik dan benar, punten. :)

Baik, kembali ke masa di mana saya menulis demi bisa TEGAK BERDIRI itu. :p. Waktu itu emang saya sengaja bener ngejembreng prestasi nulis saya di media itu di semua lini saluran akun saya, BIAR APA? ya biar ditahulah, kalau saya gini-gini juga bisa kok nulis di media. Dan blog saya pun terabaikan sementara waktu. Lalu salah seorang pembaca saya komentar. Sederhana, tapi dalem banget, kalimatnya kira-kira, "saya rindu gaya tulisan Mbak Nurin yang dulu. Saya lebih suka tulisan Mbak Nurin di blog yang renyah dan santai."

Deg!. Lalu saya jadi sadar, saya punya blog, saya punya pembaca (meski gak banyak-banyak amat), dan saya harus bertanggung jawab!. *Dan setelah kesadaran itu, saya jadi memperbaiki niat, setelah amarah saya tersalurkan, opini-opini yang saya tulis di media sampai dengan hari ini, insyaallah di tulis dengan niat baik yang tulus dan ikhlas*. 

Tapi saya sudah terlanjur kehilangan selera menulis, kehilangan selera ngeblog. Saya lupa gimana rasanya nulis yang bikin nagih! bikin seneng! bikin jiwa raga kita bahagia lahir batin. Kemudian saya blogwalking ke banyak blog, untuk menemukan kembali jati diri saya yang hilang, :p, sebagian memang acak saja, nyasar, sebagian adalah blog yang memang saya cari. Dan salah satu rujukan yang saya cari itu adalah GALAKSI PUNGKY. 

Kenapa GALAKSI PUNGKY? karena di mata saya, Mbak Pungky, pemiliknya, punya teknik menulis yang unik dan beda. Kayak kita kalau lagi ngedengerin Cakra Khan nyanyi, pake merem aja kita udah bisa nebak, ini suara Cakra, cuma dia yang punya suara kayak gitu. 

Sama. GALAKSI PUNGKY juga gitu. Dia punya Personal Touch yang beda dari lainnya. Saya bisa ngerasain, kalau penulisnya itu nulis dengan membawa ruhnya, jiwanya, dan rasa dia. Seperti yang Mbak Pungky bilang, GALAKSI PUNGKY adalah kekasih hatinya. 

Saya baca GALAKSI PUNGKY, dan belajar kembali, gimana cara nulis, gimana strukturnya, gimana cara menyentuh pembaca, gimana teknik komunikasinya, dan gimana-gimana lainnya. 

Gak banyak personal blogger yang berubah wujud menjadi profesional seperti Mbak Pungky, tapi tetep nyenengin buat dibaca. Saya tahu GALAKSI PUNGKY udah meroket banget secara jam terbang, udah berhubungan dengan banyak agency, sponsor dan lainnya, tapi saya tidak merasa terganggu dengan itu. Bahkan postingan berbayar pun bisa dikemas Mbak Pungky dengan personal touch yang sangat memukau!. Gak kerasa aja gitu kalau itu tulisan iklan, hahaha. 

Saya belajar gimana cara membuat judul postingan yang uwow salah satunya juga dari GALAKSI PUNGKY. Saya belajar gimana teknik nulis review jalan-jalan yang gak biasa juga dari GALAKSI PUNGKY. Saya belajar teknik menulis ulasan, gagasan, cerita tentang pengalaman, sedikit fotografi, dan macem-macem hal dari GALAKSI PUNGKY. 

Tidak saya pungkiri, meskipun, dalam beberapa sudut pandang, kita punya beberapa perbedaan prinsip dan nilai, GALAKSI PUNGKY menemani blog saya bertumbuh. 


Terima kasih, GALAKSI PUNGKY. 


Juga, waktu saya merasa di puncak kelelahan luar biasa, dan bolak-balik ngerengek bilang ke suami, saya pengin resign-resign-resign, :p, keberhasilan beberapa bloger yang hidupnya enak, dapat penghasilan dari blog berjuta-juta, bisa jalan-jalan ke mana-mana gratis, bisa nginep di hotel gratis, makan di resto mahal gratis, dapat banyak barang dari sponsor, dapat laptop-kamera-handphone hadiah ngeblog, endebray-endebray, dan saya berpikir bahwa nanti kalau saya resign, saya juga mau seperti itu, :p salah satunya juga karena ternganga lihat prestasi GALAKSI PUNGKY yang sedemikian gak karu-karuannya. :p

Saat itu, Pak suami cuma bilang, "kamu gak inget, kalau kamu udah ke kota A, B, C, D, E dan seterusnya, karena kamu abdi negara?" "kamu gak inget, kalau kita bisa nginep di hotel berdua, punya waktu berdua, jalan-jalan berdua, dan macem-macemnya, sambil kerja?" dan banyak lagi ceramahnya waktu itu. Lalu saya sadar, saya gak boleh halu, dan silau, karena umumnya profesional bloger mendapatkannya memang dengan kerja keras dan full time untuk itu. Saya kan enggak!. 

Saya punya kesibukan luar biasa dari pagi sampek sore kadang sampai malam, kadang masih lanjut sampek pagi. Kadang sampek hari liburpun jadi hari kerja. Saya mencuri-curi waktu buat nulis, buat ngeblog, buat seneng-seneng di tengah riewehnya pekerjaan saya. Lalu, untuk mensyukuri hidup saya, anugerah sekaligus amanah dari Allah untuk saya, saya bikin konsep #SurgaDunia versi saya. 

Saya bikin tulisan: Surga Dunia ini Hanya Akan Kamu Dapatkan Jika Kamu Menjadi Pegawai Badan Pusat Statistik yang jadi salah satu prestasi terbesar saya selama ngeblog, karena dalam waktu gak sampai tiga hari, pageview saya meroket tajam, melampaui tulisan saya yang lainnya. Tulisan saya itu mendadak VIRAL di kalangan teman instansi saya se Indonesia Raya, dan saya tidak menyangka, bahwa saya mendapat banyak feedback positif setelah itu. 

Daaaan... Salah satu yang melatarbelakangi ide kreatif #SurgaDunia juga kesuksesannya, ya gara-gara saya terlampau silau sama GALAKSI PUNGKY. :) 


Jadi, terima kasih lagi, GALAKSI PUNGKY. 


Lalu semalam, gak sengaja, pas mau tidur, saya buka IG, dan baca status PAMIT dari GALAKSI PUNGKY, rasa gak percaya. Hai, ini gak bercanda kan? gak kayak Dek Aw-aw yang bilang PAMIT lalu ujungnya gitu kan? bukan gimmick kan?  

Trus saya SHOCK pas baca postingan GALAKSI PUNGKY dan 2018: PAMIT. Lebih SHOCK lagi pas iseng buka GALAKSI PUNGKY, ternyata beneran gak bisa. 

Sedih, iya. Saya tahulah, gimana rasanya membangun sebuah blog dengan segenap jiwa dan rasa. Bagi seorang bloger, separuh kehidupannya sudah ia tanamkan bersama blognya. Jadi ya, saya ngerasa perihnya! dan pasti tidak mudah untuk sampai pada keputusan ini!. 

Tapi ada satu paragraf kalimat di PAMIT yang saya suka dari Mbak Pungky:


-Saya pelan-pelan belajar ikhlas, mengembalikan semuanya ke Gusti. Dan saya jadi sadar, semua angka dan pencapaian di layar ini sebenernya semu. Saya jadi mempertanyakan tujuan saya ngeblog. Kenapa jadi selalu khawatir sama angka. Kenapa jadi obsesi dengan pageview dan rate card. Kenapa saya gak bersenang-senang lagi di sini, kenapa semuanya jadi soal materi dan pengakuan. Kenapa selama ini saya malah mengejar popularitas. Kenapa kejadian anjloknya pageview ini bikin saya hampir gila.- 

Ini senada seperti yang dikeluhkan kawan saya, "kenapa blogwalking sekarang terasa gak menyenangkan seperti sebelumnya?" "kenapa sejak bloger diakui sebagai profesi, banyak bloger yang kehilangan personal touchnya?"

Saya sadar, perkembangan digital semakin berkembang dengan pesat. Saya tidak anti iklan dan lainnya, TIDAK! karena blog ini pun masih punya penghasilan dari iklan, sponsor dan lainnya. 

Dan ya, pada akhirnya, untuk kalimat PAMIT yang saya beri warna merah, saya berterima kasih sekali lagi pada GALAKSI PUNGKY, yang berani mengambil keputusan sebesar ini. Saya jadi merasa tidak terlalu kehilangan lagi karena saya tahu Pungky masih ada, masih akan terus berkarya, dengan wujud yang berbeda.


~~~~~~

Apa kabar ngeblog kita hari ini? jangan-jangan kita sudah terlalu larut dalam perkembangan, sampai lupa jalan pulang!. 




You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



43 komentar

  1. Dalam sekali tulisannya, Mbak. Buat saya yang masih newbie di dunia blogging, saya sempat merasa kenapa harus ini, kenapa harus itu, kenapa takut angka dan sebagainya. Akhirnya saya lelah dan baru bangkit lagi ketika mulai menulis karena senang-senang saja. Tanpa target muluk2 tapi tetap berusaha memberikan yang terbaik. Tulisan yang sangat mencerahkan������

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, sebenarnya dua-duanya bisa diseimbangkan kok, selaras sejalan, perlu waktu, untuk menuju ke sana. :)

      Delete
  2. Apa kabar blog ku?? Baru nyadar dah lama gak "mampir", hiks. Bener Nurin, semangat nulis jadi hambar, dikalahkan pekerjaan dan kepentingan lain. Tapi catatan ini cukup menyentil semoga semangat kembali hadir. Aamiin ya Allah Ayuk saling menyemangati "menulis dengan hati"

    ReplyDelete
  3. Kalau menurutku semua profesi bisa dijadikan ladang ibadah.
    Tergantung niatnya.
    Mau artikel iklan atau non iklan, berikan sentuhan personal dan enak dibaca.

    Bukankah membuat hati orang senang, bahagia juga ibadah?

    Percayalah, kalau kita sudah memberikan yang terbaik, dari hati, meski kelak hanya 1 orang membaca namun di bersukacita karenanya, hidupnya merasa tercerahkan!
    Sungguh kita takkan pernah tahu.

    Teruslah menulis, meulis denga hati, memperbaiki niat, melakukan hal yang disukai.
    Kita takkan pernah tahu bagaimana efek tulisan kita pada pembaca di luar sana.

    Dan tentang para nyinyiers, jadikan ia cambukan.
    Nyinyiers adalah alasan kita untuk terus berkarya!

    Let's rock the world, shall we?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, bener banget Mbak, lets rock the world. Yuhuuuuuyyy :)

      Delete
  4. dan kabar blogku tetap setia PV-nya wkwkwk pada akhirnya tulisan pamit itu membuatku sdar dih dulu bikin blog juga ga tau mau pV 0 juga tetep nulis skrg mati2an BW demi kejar PV yang nyatanya PV ttp setia banget nengkurep so balik lagi mba jalanin aja ga usah silau sama bloher lain yang dapt puluhan jutalah, yg dpt gratis ini itu wes aku mah mau jadi aku aja wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, aku juga mau jadi diriku ajaaah ihihihi, "maafkan, aku PNS" wkwkwk :D :D

      Delete
    2. wkwkwk cubit nih mba Nurin ledekin :D tapi kusalut ma Nurin sukses yes jadi PNS n blohernya mantulllll

      Delete
    3. Haha, amin Mbak. Kita harus sakseis di bidang yang kita sukai dan pekerjaan sehari-hari. Penting, di setiap kebaikan yang bisa kita beri. 💪💪😍

      Delete
  5. Waduh-waduh, saya ngeblog juga tujuannya cuma uang lagih!

    ReplyDelete
  6. memang ngeblog nih gk cuma hobi saja tapi juga bisa menghasilkan..apalagi jika bermanfaat tulisannya.. pasti bisa menjadi ladang pahala karena dibaca banyak orang ya mbak :)

    ReplyDelete
  7. Saya ngikutin blog Pungky sejak 2010 kalau nggak salah. Saat dia masih aktif di Kompasiana terus baca Galaksi Pungky. Tulisan jaman dia remaja galau sampai jadi emak2. Emang dari dulu tulisannya asyik banget, bener2 dari hati. Kaget juga waktu tau dia mutusin nutup Galaksi Pungky, untungnya masih ada Sujiwo.

    Saya sendiri sempat mangalami fase nulis yang nggak lepas. Kepikiran ini itu, ngejar target ini itu. Tapi ternyata nggak enak juga. Sekarang belajar untuk kembali seperti saat awal ngeblog. Nulis untuk bersenang-senang tanpa beban hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh Mbak. Semua pilihan. 😉 Yuks kita bersenang-senang 💃💃💃

      Delete
  8. thanks utk tulisan ini mba nurin. saya bahkan sdh lama skali kehilangan kesenangan menulis. tulisan mb nurin sangat inspiratif.

    ReplyDelete
  9. Galaxy Pungky salah satu blog kesukaan. Iya, karena suka baca tulisan dari Mba Pungky yang menggunakan teknik story telling yang cakep, mengalir begitu aja. Saya juga shock kita coba mengakses ke blognya, dan sudah tidak ada :(

    Dan kabar ngeblog saya, ya begini.. masih dibawa santai juga sebenarnya, karena saya juga enggak bisa fokus terus ke blog.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Santai namun tetap istiqomah yes Mbak. Dibawa happy. 😍😍

      Delete
  10. Dalam banget, Mbak. Memang kita - blogger jaman now harus sering-sering introspeksi diri. Banyak juga yang bilang, ngeblog sekarang gak seasyik dulu karena tuntutan ini itu. Saya sih melihatnya sebagai sebuah dinamika. Wajar memikirkan angka asalkan jangan sampe terobsesi. Nyantai saja. Bahkan dalam tulisan sponsor pun kita bisa selipkan kebaikan yang bisa orang baca.Makanya kita kudu posting tulisan organik dan jangan mengambil semua job yang ada di depan mata biar karakter kita masih ada di dalam blog dan masih bisa semaksimal mungkin menikmati menjadi diri sendiri (ini juga yang saya lakukan).

    Saya juga banyak merenung dengan dinamika luar biasa di jaman now. Tapi saya tidak mau pisah dari dunia blogging. Sedih juga Pungky sekarang beneran off, saya baru tahu dari sini. Saya pernah agak lama bareng (berinteraksi di dumay) waktu sama-sama jadi Srikandi Blogger dan dia pemenang utamanya.

    Bagi saya, ngeblog sekarang juga buat ladang amal jariyah saya dan buat mewaraskan diri saya. Saya butuh penyeimbang, selain shalat dan doa dan itu saya dapatkan di aktivitas ngeblog.

    Kita memang harus mencari kebutuhan hakiki kita, ya biar bisa tetap tegak dengan karakter kita tanpa merasa tertekan dengan angka-angka. Oiya, rada mirip sih pengalamannya dengan saya, di awal ngeblog dulu ada juga yang kayak meremehin blog :D

    Saya setuju sama semua pemikiran Mbak. Semoga Mbak Nurin tetap ngeblog karena tetap "bertanggung jawab" pada pembaca yang merindukan gaya khas menulis Mbak. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes Mbak. Bener banget. Apapun alasan kita ngeblog, semua harus dilingkupi tujuan berbagi kebaikan dan diniatkan menjadi nilai di mata Tuhan. Tetap saling menyemangati dan mengingatkan ya Mbak. 😉🙏

      Delete
    2. Yes Mbak, bener banget. Apapun aktivitasnya, terutama ngeblog ini, harus selalu dalam lingkup nilai kebaikan dan diniatkan memiliki nilai di mata Allah.

      Tetap terus saling mengingatkan dan menyemangati ya Mbak. 😍🙏

      Delete
  11. Story telling ala Galaksi Pungky memang enak banget, renyah tapi dalem. Thx pengingatnya yaa mba, aku pun belakangan ini semangat nulis organik lagi, kembali ke jaman awal punya blog, karena mau berbagi hal-hal yg aku alami atau aku tahu, terserah deh ada yang baca atau engga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata Galaksi Pungky punya banyak penggemar yes. 😊

      Iya Mbak, hayuuuk semangat nulis yang nyenengin lagi 😘😘

      Delete
  12. Yaa Allah telat banget sih sayah? Batu tau Galaxy Pungki dari tulisan di atas, tapi kok ya pas tutup akun. Sedih bacanya...

    ReplyDelete
  13. Saya pun kaget waktu baca di Ig Pungky yang pamitan dari Galaksi Pungky. Iya sih sekarang semua melihat angka2. Tapi saya udah mulai woles aja soal ngeblog. Usaha juga dengan membuat artikel yang enak dibava. Trus aku pun mulai menerapkan satu bulan harus 70-30 untuk artikel organik-iklan. Jadi suka aku minta mundur dari jadwal yg diminta brand. Dan niat mgeblog masih dengan artikel yang bisa jadi manfaat umtuk pembaca

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener juga ya Mbak. 70-30 kedengerannya bagus. Lanjut Mbak 😉

      Delete
  14. Buat saya, memulai ngeblog 2008 memang ingin menjadikan blog sbg catatan pikiran dan perjalanan. Beruntung blogger skrg dituntut banyak bisa,sehingga blog menjadi media praktek saya update dan upgrade. Masih nyaman smpi skrg ngeblog sbg kawan saya membantu mengingat banyak hal yg terjadi dalam hidupku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes Mbak, apapun pilihan niatnya, kita sendiri yang tahu dibagian mana yang nyenengin dan ngebahagiain kita. 😍🙏

      Delete
  15. So touching ������������������������������

    Tulisan mba menggugah saya dan mengingatkan kembali tujuan nge-blog di awal. Saya baru tau Galaxy Pungki dr mba ini, mungkin karena saya baru di dunia blog jadi blm tau bxk Blogger lainnya.

    Pamitnya mba Pungki, mngkin ingin merenungkan sesuatu. Dr sini saya belajar, bahwa, mencari popularitas dan materi, menjadikan hidup kita kering

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak apa Mbak. Diambil yang baik-baik dari tulisan PAMIT nya Mbak Pungky. 😉

      Delete
  16. Saya pernah, eh, bahkan sering mengalami hal yang sama mbak, jenuh dengan ngeblog. Ini 2019 saya malah berencana pengennya memperbanyak kegiatan dan kehidupan saya di dunia nyata.
    Saya akan mulai dengan hanya handle satu blog saja, blog lain akan saya matikan jg hehe.
    Wah Galaksi Pungky ini mbak Pungky yang di Purwokerto ya? Ya mungkin ada alasan sendiri sih.
    Terus terang saya dulu punya blogger idola yg blognya suka saya baca, eh tapi juga skrng blognya off. Isinya lbh banyak kehidupan keluarganya.
    Saya kangen baca2 blog kyk gtu hehe. Mungkin 2019 ini jg saya akan berusaha memperbanyak cerita2 keluarga macam itu. Maaf ya numpang curcol :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh Mbak Hamsa, saya juga menerima curcolan. 😄

      Yes, itu Mbak Pungky Purwokerto. Ya Mbak ayuk lakukan apa-apa yang nyenengin buat kita. 😘😘

      Delete
  17. Huuuuaaaa... baca ini jadi teringat blogku, padahal diawal tahun 2019 saya berjanji untuk terus update minimal 1hari 1 tulisan tapi nyatanya dihari ini saya baru tayang 4 tulisan.

    ReplyDelete
  18. Ah, dalem banget mba blogpost yang satu ini. Saya memulai ngeblog juga karena saya suka, menulis karena ingin menuliskan cerita cerita konyol, bukan tuntutan dan bukan keharusan. Segala sesuatu terkadang harus diajak kembali pada alasan kita memulai ya mba. Nice reminder. Thankyou

    ReplyDelete
  19. Padahal saya belum mengenal mba Pungky, kenal mba Pungky aja dari kak Noorma blogger Pekalongan. Semoga pilihan itu terbaik untuk mba Pungky, dan mari kita berkarya demi kebermanfaatan umat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama Mbak. Sesungguhnya saya juga gak kenal-kenal amat. 😅. Tapi saya suka dengan tulisan blognya.

      Delete
  20. Ini juga yang mesti dikuatkan yaa...
    Boleh-boleh saja siih...menargetkan angka untuk blog kita sendiri, toh...ini juga untuk kebahagiaan kita.

    Aku rasa dorongan itu ada pada dirinya masing-masing.

    Aku yakin,
    Selalu ada alasan untuk melakukan sebuah kebaikan walaupun awalnya bermula dari ambisi "ingin dikenal".


    Barakallahu fiik...
    Semoga blognya menjadi ladang amal dan berkah jariyyah selalu.
    Aamiin.

    ReplyDelete