Haji 2018
-305- Bertemu Petugas SKJHI 2018 dari Badan Pusat Statistik di Masjidil Haram
Saturday, November 17, 2018
Bismillahirrahmanirrahim.
"Nurin, kamu belum masuk grup haji BPS ya?," sebuah pesan masuk.
"Grup apaan Mbak?"
"Itu lo grup yang diinisiasi Petugas Survei Kepuasan Haji"
Haduh, gawat 😆 pikiran saya tetiba suuzan. 😃
"Buat apa Mbak? ngapain? jenjangan ntar diminta ngebantu nyacah lagi" 😀😂. Entah mengapa, pikiran saya sudah mulai ke sana saja. Plis ya Allah saya gak mau jauh-jauh pergi ke Mekah, trus disuruh nyacah. 😆 Kali ini saya pergi gak pakai Surat Perjalanan Dinas (SPD) plis ya Allah jauh-jauh dari pekerjaan, hamba ingin hidup dengan tenang. 😆😂
"Ya kayaknya sih, bau-baunya gitu, haha." Tuh kan sesembak malah nambah-nambahin. 😜
"Mbak, udah diam-diam aja ya, saya jangan dimasukin grup, khawatir banget saya Mbak, ntar kalau dimintai tolong sebar-sebar kuesioner gimana, hahaha, kan mau khusyu' ibadah selama di sana." Suuzan level maksimum banget saiyaah. 😅
Spot foto sejuta umat. :) |
Memang sebelum berangkat haji, saya keluar dari hampir semua grup WhatsApp yang saya ikuti, demi sebuah ketenangan, fokus dan kekhusyuan. Jangan dibayangkan persiapan saya seperti kebanyakan jemaah lain. Masuk asrama haji Balikpapan hari kamis, hari Senin saya masih di Bandung mengikuti ujian matrikulasi. 🙈 Malem itu pula, baru nyiapin baju-baju dan semua barang yang akan dibawa. Alhamdulillah, adik saya di Bulungan baik banget mau ngambilin koper Garuda pembagian milik kami yang masih ada di Kemenag Bulungan dan membawanya ke rumah ibu.
"Ya Allah, Mbak, aku kan pulang buat ketemu Mbak? kok Mbak gak ada?," meskipun dia juga sempat protes ke saya.
"Ya maaf, Mbak masih ada ujian, belum bisa pulang pas acara walimatus safar." Jadi, walimatus safar diadain tanpa ada saya. Dan saking riewehnya keadaan waktu itu, kami sampai miskomunikasi begini.
"Mbak ini emang, selamatannya di mana, yang diselametin di mana. Ya ampun jadi aku pulang cuma buat bawa koper kosong Mbak?," 😂😆, protes adik bertubi-tubi.
Selasa saya baru pulang ke rumah ibu, dua malam, lalu masuk ke Asrama Haji Balikpapan Kamis siang.
Persiapannya sungguh kemrungsung. 😆. Begitupun pulangnya nanti, tiba di tanah air pagi hari, sore hari sampai di rumah ibu, besoknya langsung kembali ke Bandung karena lusa sudah harus masuk kuliah lagi, karena tidak lama, kami harus menghadapi UTS. Ya Allah rasanya jan ditanya. Lelah sangats. 😆 Bismillah, diniatkan sebagai ibadah karena menuntut ilmu.
Jadi saran saya, saat akan beribadah ke tanah suci, niatkan benar-benar semua waktu untuk Allah. Sepanjang hidup yang telah kita lewati, sudah terlalu banyak waktu kita sisihkan untuk dunia, untuk Allah kadang hanya menjadi prioritas kesekian. Waktu kita juga tidak lama selama ibadah, hanya sebentar. Fokus saja, gunakan untuk ibadah, ibadah, ibadah.
"Mbak, kok saya kayaknya jahap banget ya, hahaha. Perempuan BPS Menulis saja yang bukan pekerjaan wajib di BPS saya pikirin bener-bener, masak gini aja, saya gak mau." Akhirnya saya luluh, seperti ada rasa gak enak hati atau apalah gitu, kok kesannya saya agak-agak jahat gitu ya, hahahaha. Akhirnya, dengan berbekal (((sedikit husnuzan))) *teteup ya belum ilang zannya* saya dimasukkan ke grup juga, *sambil harap-harap cemas dan ambil ancang-ancang sikap. Pokoknya kalau ada urusan dengan pendataan, gak mau dilibatkan, biar petugas yang berangkat dengan SPD saja yang menyelesaikan 😁😂* Ya Allah, maafkan saya yang dhoif ini yang telah berpikir macam-macam kepada Para Petugas SKJHI 2018, maaf ya teman-teman BPS. 🙏😆
Dan, ternyataaah ya gaeees, suuzan saya itu sama sekali tidak terbukti karena isi grupnya hanyalah sebagai
.
.
.
.
.
S A R A N A S I L A T U R A H M I S E M A T A
*Dan kemudian sujud syukur* 😅😂
Saling berkenalan, tukar informasi, dan sesekali diskusi persoalan pelaksanaan ibadah haji. Lalu, di hari ahad, tanggal 26 Agustus 2018, semua anggota grup diajak kopdar, dan di sana saya baru tahu kalau ternyata grup wadah silaturahmi ini dimotori oleh Bapak Akhmad Jaelani selaku Inspektorat Utama BPS.
Tempat kopdaran. Di sekitar area tiga kubah |
Eh, ada yang penasaran gak sih, SKJHI itu apa dan buat apa? 😃
Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) adalah Survei dilakukan oleh Kementrian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukur tingkat kepuasaan jemaah haji terhadap layanan yang diberikan pemerintah. Sayang saya gak terpilih sebagai sampel, pengin banget jawab-jawab pertanyaan "cukup-puas-sangat puas" 😃.
Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia dari tahun 2010 s.d 2017 |
Dari SKJHI akan muncul beberapa indikator untuk menilai kepuasan, salah satunya yakni Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia secara keseluruhan. Nilainya sempat terlihat fluktuatif dari tahun 2010 s.d 2013, kemudian menunjukkan peningkatan yang semakin berarti sejak tahun 2014 (81,52 persen) menjadi 83,83 persen di tahun 2017. Di tahun ini, 2018, pemerintah mentargetkan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia mencapai 85 persen. *Luar biasa, semoga gak pusying ya mbaca angka gini.* 😆.
Survei kepuasan ini mencakup penilaian terhadap pelayanan petugas haji *sangat puas*, pelayanan ibadah *sangat puas*, transportasi *kurang puas*, akomodasi (hotel/tenda) *kurang puas*, katering *cukup puas*, kesehatan *sangat puas* dan pelayanan lainnya *puas*. Itu yang bintang gemintang, seandainya saya yang dapat kuesioner, gatel banget pen ikutan jadi responden, ahahaha. :p
Transportasi terutama bus salawat di jam sibuk (setelah isya dan subuh) itu cukup rawan, menegangkan dan mengerikan. Jemaah harus berdesak-desakan, menunggu antrian dalam waktu lama dan tidak tertib. begitu pula penginapan di Mina, satu tenda digunakan dengan berhimpit-himpitan saking banyaknya jemaah dengan tempat yang terbatas, rasanya jadi tidak nyaman. Selebihnya, di luar itu, menurut pengamatan saya, sudah debeeees TERBAIK. 👍👍👍👍 Eh tapi ini bukan jadi tolok ukur, hanya pendapat saya saja semata. :D.
Selain penilaian terhadap tujuh aspek tersebut, SKJHI pada tahun 2018 ini juga menilai sejauh mana kepuasan jemaah haji Indonesia terhadap 10 Inovasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2018. Wow, apa sajakah itu? 😊
- Rekam Biometrik Jemaah Haji Indonesia
- QR Code pada gelang jemaah haji
- Sistem akomodasi satu musim penuh di Madinah
- Penggunaan bumbu masak dan juru masak di Indonesia
- Penambahan layanan katering
- Penandaan khusus pada paspor dan koper
- Penggunaan tas kabin
- Pengalihan porsi bagi jemaah yang wafat ke ahli waris
- Pencetakan visa oleh Kemenag
- Satu konsultan ibadah di setiap sektor, dan pembentukan tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3HJ)
Nah jadi, berapa jumlah keseluruhan sampelnya? sebanyak 14.400 jemaah terpilih yang mewakili 221.000 jemaah haji Indonesia pada tahun 2018. 😃 Banyak juga ya? saya gak kebayang gimana pasti gak mudah pekerjaan menjadi petugas survei BPS
Lantai paling atas Masjidil Haram. Suasana pagi hari. |
Naaah ini penampakan pertemuan *tempatnya doang tapi ya* :). Bagus ya berfoto di lantai paling atas di bawah menara zam-zam ini memang favorito, buat janjian pertemuan ataupun berswafoto. Ternyata banyak yang baru saya kenali di hari itu, salah satunya Mbak Ila, owner ZA Kreatif. :)
Petugas SKJHI dari Badan Pusat Statistik bersama Bapak Akhmad Jaelani (berpeci). |
Tiga kubah paling atas seusai subuh. |
Suasana seusai Maghrib jelang Isya. |
Dan tahulah, yang ngajak-ngajakin saya masuk grup, ternyata gak ikutan masuk grup. Ewwwh 😁 *kek sengaja bener blio nyemplungin saya* 😂😆 .
Masyaallah pengalaman yang sangat berkesan, bisa bertemu dengan Bapak Ibu satu instansi di tanah suci. Saling silaturahim dan berdoa bersama. Semoga teman-teman pembaca suatu saat juga bisa sampai ke baitullah dan menikmati kekhusyuan berdoa di area tiga kubah. Amin.. amin.. amin.
Dan semoga suatu saat bisa terpilih jadi sampelnya BPS dalam SKJHI ya *teteup* :D 😂 ohya dong, demi perbaikan pelayanan pemerintah terhadap jemaah haji Indonesia di masa depan, yeeeaaaah. :)
~~~~~~
Baiklah, sekian kisah pengalaman kali ini. Oh ya, teman-teman, pekan ini tidak #collaborativeblogging dulu dengan Mbak Novi, kabar terakhir dari Mbak Novi, sedang pemeriksaan kesehatan dan kemungkinan bakal rawat inap.
Doanya ya, semoga Mbak Novi lekas sehat dan pulih kembali. 😊🙏
Sampai jumpa di episode selanjutnya, :)
~~
Salam sepenuh cinta. 💙💗💓
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
26 komentar
wow banyak juga 14K ya mba aku juga mikir kebayang petugasnya puyeng :D kalau aku sih suudzon kalau ada nomer baru yang telepon mba kalau group justru berbaik sangka sapa tau juga job blog :D
ReplyDeleteDengan adanya survey ini, tentunya sangat bermanfaat sekali untuk meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap Jemaah haji Indonesia ke depannya ya. Nah, kalo sudah bisa digital, pasti akan lebih praktis.
ReplyDeleteAmiin MBA smoga Saya sekeluarga juga bisa ke Tanah Suci...
ReplyDeleteMasya Allah mba.. seru sekali yaa.. setuju penting sekali survey penting untuk evaluasi. Aamiin mba semoga ssya dan keluarga bisa diundang juga ke kota Mekah. Aamiin YRA 🙏
ReplyDeleteKadang kita jadi manusia suka suudzon dulu ya.
ReplyDeleteTapi luar biasa pengalamannya, Mbak. Semoga umat muslim yg belum bisa naik haji, bisa disegerakan dan dimudahkan jalannya. Aamiin..
banyak banget sampai 14 ribu yaa, hebat-hebat nih petugasnya, layaklah kalau mereka mendapat penghargaan dengan melihat kepuasaan dari jemaah :)
ReplyDeleteSemoga dengan adanya survey, perjalanan haji lebih baik ya mba.
ReplyDeletehebat pengalamannya yah, keren ih. Semoga saya bisa dimudahkan ke tanah suci,aamiin
ReplyDeleteBener banget ya mBak, apapun kondisinya berprasangka baik lebih utama.Kadang saya kalau mau dimasukkan sebuah WAG juga berpkir duju, jangan jangan jangan janganaaa, eehhehe semua tidak akan diketahui saat kita tidak terlibat ya.
ReplyDeleteSemoga dengan survei itu pelayanannya makin bagus di tahun2 mendatang ya mba
ReplyDeleteWah...serupa dalam hal berprasangka buruk nih. Dalam beberapa hal,kadang saya masih begitu. Tfs mbak :)
ReplyDeleteAsyik banget Mba, bisa silaturahmi dengan orang-orang yang baik. Senang bacanya. Semoga saya juga bisa pergi haji.
ReplyDeleteAamiin, semoga saya bisa segera ke sana. Sangat iri sekali hati ini melihat teman-teman yang sudah menginjakkan kaki di rumah Allah. :')
ReplyDeleteWah! Kenapa bunda orang koq ya manut banget dama peraturan ktnya gak boleh foto fi Madjidilharam, ya gak fotolah. Tp liat foto2 di postingan ini weleh2 beruntung sekaleee banyak fotony di Mekkah.
ReplyDeleteAku fokus pada foto foto yang membuat aku semakin rindu untuk kembali ke rumah Allah. Mba Novi semga lekas sembuh ya mba
ReplyDeleteDuh baca tulisan ini, jadi pengen segera ke tanah suci, minimal bisa umroh dulu, aaamiin.
ReplyDeleteOia, semoga mbak novi lekas sembuh ya, dan bisa beraktifitas lagi dengan penuh bahagia.
Keren Mbak... Doakan saya bisa menghajikan kedua ortu ya Mbak.
ReplyDeleteWah, saya belum pernah di survey mbak, mudah mudahan tahun depan saya dan suami bisa disurvey SKJHI, ^_^
ReplyDeletedo'a kan biar bisa menunaikan ibadah haji ya kak ^_^
Aku juga nggak kebagian jadi sampel kepuasan haji th 2014. Asli pengen banget bisa menuliskan tingkat kepuasan saya dan suami. Th 2014 itu perbaikan pelayanan pada jemaah haji udah meningkat. Seneng deh merasakan peningkatan itu, bisa menikmati ibadah dengan lebih khusyuk dan tidak memikirkan hal kecil seperti pemondokan yang tidak bagus fasilitas nya misalnya. Alhamdulillah dapat pemondokan bagus semua pelayanannya. Malah dapat pengembalian 300 SR dari hotel di Madinah karena gak dapat busa untuk PP ke dan dari masjid karena posisi hotel agak jauh. Tapi kami jalan PP malah asik. Bisa kenal kota Madinah selama 9 hari
ReplyDeleteaduuuh lihat photo-photo inijadi rindu baitullah dan pingin ke sana lagi
ReplyDeletesemoga Allah panggil dan mampukan kami juga untuk berhaji...amiin
Berawal dari kecurigaan sebuah wag ya mbak, ternyata grupnya malah untuk menjalin silaturahin. Apalagi mengisi survey kepuasan untuk jamaah ya mbak, penting banget ini.
ReplyDeleteMbak kenapa disebutnya "nyacah" hehe. Emang kalau ibadah ke tanah suci maunya tenang ya, fokus ibadah, kalau bisa bahkan gadget sembunyi dulu hehe.
ReplyDeleteAlhamdulillah lancar ya ibadahnya.
Salam buat mbk novi moga lekas sehat.
Justru dengan pengisian survei kepuasan gini ada masukan tentang perbaikan yang bisa diberikan ya mba. Untung saja mba jadi masuk grup WA itu.
ReplyDeleteWah penting banget ini adanya survei Kebiasan, jadi bisa tahu bagaimana dan apa yg harus diperbaiki kedepannya.
ReplyDeleteWah baru tau ada grup wanya barukah?apa semua jamaah haji bisa masuk?
ReplyDeleteAku juga sering gitu mbak, kalau lagi kemana gitu terus ada survey darininstansintemoat saya bertugas rasanyaa mau teriak, aku lagi cuti loooo
ReplyDelete