Seri Kisah-kisah Dahsyat Dalam Al-Qur'an (Oleh Ririn Astutiningrum)

Bismillahirrahmanirrahim.

Tanpa Uzair sadari, ia telah tidur selama seratus tahun. Keledai tunggangannya telah mati dan menjadi tulang belulang. Adapun roti di tangannya, oleh Allah dikehendaki tetap utuh, tidak busuk dan selainya pun tetap basah.

Selama Uzair tertidur, orang tua banyak yang meninggal, dan anak-anak mereka tumbuh menjadi orang dewasa. Bangsa-bangsa pun berganti. Ada yang hancur dan ada yang muncul.

Uzair terbangun dari tidurnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Uzair keheranan. Tempat yang dulu dilihatnya kacau itu berubah menjadi tempat yang ramai. Bangunan-bangunan berdiri megah dan orang-orang hilir mudik berlalu-lalang.

"Berapa lama aku tidur? Kok, tempat ini sudah berubah?" 

gumam Uzair tidak habis fikir.

ilustrasi Uzair yang baru saja bangun dari tidur selama 100 tahun.

Bagaimana kisah Uzair selanjutnya? kisah selengkapnya dapat dibaca pada salah satu seri Kisah-kisah Dahsyat Dalam Al-Qur'an pada seri "Uzair, Dibangkitkan Setelah Tertidur 100 Tahun." :)

Buku Seri Kisah-kisah Dahsyat Dalam Al-Qur'an ini ditulis oleh Ririn Astutiningrum, ibu dari dua orang anak sekaligus seorang guru yang juga penulis. Beliau termasuk salah satu penulis yang sangat produktif dan telah menelurkan banyak buku, termasuk buku-buku untuk anak.

Baca juga karya Mbak Ririn yang pernah saya ulas sebelumnya: Uhibbuka Fillah

Seri kisah ini termasuk salah satu buku anak yang terbaik dari Mbak Ririn menurut saya. Ulasan di dalam setiap halaman tidak terlalu panjang. Singkat, padat, ditulis dengan huruf besar-besar (sesuai untuk anak), dan ilustrasinya bagus sekali,menarik dan berwarna. Terimakasih untuk ilustratornya: Rian A.W.

Buku-buku full ilustrasi seperti ini sangat cocok untuk anak-anak terutama pada anak visual learner. 

Baca Juga: Lebih Dekat Dengan Anak Tipe Pembelajar Visual

Kisah Dzu-Nuwas

Pada buku kisah seri selanjutnya: "Pemuda Beriman, Raja Dzu Nuwas dan Parit Berkobar" menceritakan tentang bagaimana Raja Dzu Nuwas yang mengutus seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihir kepada ahli sihir. Namun pada kenyataannya, yang terjadi adalah sebaliknya. Sang pemuda kembali dengan ajaran yang mengajak untuk senantiasa menyembah Allah.

"Hai Pemuda, aku telah mendengar kehebatan sihirmu sehingga kau mampu menyembuhkan kebutaan."

"Tuan, Allah-lah yang memberikan kesembuhan. Saya bukanlah ahli sihir," jawab si pemuda. 

Raja semakin murka, dan kemudian terjadilah kisah yang disebut di dalam Al-Qur'an Surah Al-Buruj ayat 1-9, dengan sebutan Ashabul Ukhdud. Orang-orang yang membakar orang-orang beriman itulah yang disebut Ashabul Ukhdud.