Credit: pixabay.com |
Hari keempat tantangan One Day One Post (ODOP) dari Blogger Muslimah Indonesia. :)
MasyaAllah! luar biasa ngos-ngosannya.😝
Saya yang terbiasa membuat jadwal postingan di blog minimal satu minggu satu kali, atau bahkan dalam kurun waktu tertentu bisa menjadi satu bulan satu kali, hohoho :> rasanya tidak percaya juga, ternyata kalau dipaksakan dan diniatkan, satu hari satu postingan, bisa juga ya, alhamdulillah. :) Padahal saya awalnya ragu juga, bisa gak ya? karena proses dalam penayangan satu buah postingan itu tidak selalu mudah. Tidak sekedar ada ide lalu tuliskan. Butuh beberapa tahapan dan sedikit 'keribetan'. Plus menjaga ritme dan mood agar ngeblognya tetap menjadi ngeblog asyik. :)
Oh ya, ngomong-ngomong tentang ODOP, di postingan ini saya ingin berbagi bagaimana kisah
Ini dia proses menulis ala-ala saya. ~~~
IDE
Ide. Ini termasuk hal simpel, sederhana, mendasar, tapi kadang nyebelin juga. Kalau diibaratkan benda, dia ini seperti hal yang kita senangi dan benci sekaligus. Senang kalau lagi muncul sewaktu-waktu. Benci kalau sudah dicari-cari, hasilnya nge-blank dan mentok juga. :)Baca Juga: Menemukan Gairah Menulis yang Hilang.
Menemukan ide menjadi proses pertama dan utama dalam menghasilkan sebuah tulisan. Punya ide apa? bayangkan-pikirkan-kembangkan. Ide bisa didapatkan dari membaca, dari membayangkan dan dari perenungan. :). Proses mendapatkannya bisa mudah, bisa juga tidak mudah. Bisa sebentar, bisa juga tidak sebentar. Tidak mudah dideteksi memang ini. :)
Karenanya, untuk proses tayang kilat seperti ODOP ini, ide akan menjadi barang berharga untuk menjaga kekontinuan dan keistiqamahan dalam menulis.
JUDUL
Setelah ide, hal yang saya lakukan berikutnya adalah memikirkan judulnya. Sebagus apapun idenya kalau saya belum dapat judul yang pas dan klik, biasanya belum saya eksekusi. Saya endapkan saja sampai menunggu judul yang pas. :)
Buat saya judul itu akan menjadi mood booster tersendiri saat proses pengembangan menjadi sebuah tulisan. Judul juga akan menjadi batasan kerangka tulisan, biar nulisnya jadi gak ngaco dan melebar ke mana-mana.
ILUSTRASI
Saya biasa menggunakan foto dalam ilustrasi. Nah, ini yang ngeribet-ribeti ala saya. :). Karena sebelum menulis, setelah menemukan judul, saya akan mencari foto-foto pendukungnya dulu. Ini proses yang biasanya memakan cukup banyak waktu. Apalagi kalau postingan yang saya buat itu butuh banyak foto seperti pada postingan ODOP hari kedua dan ketiga.
Mencari foto yang pas. Hunting foto, mulai dari proses pemotretan, editing dan segala macam yang terkait dengannya, ini perlu waktu, perlu merenung, perlu persiapan waktu yang cukup.
PROSES MENULIS
Sehari-hari saya bekerja. Jam kerja saya dari jam delapan pagi sampai dengan jam empat sore. Di jam kerja, aktivitas dan konsentrasi saya terfokus pada pekerjaan. Kadang saya tidak punya waktu untuk bersantai kecuali socmed-an sesekali di kala luang. Waktu luang ini biasanya saya gunakan untuk aktivitas seperti mengecek kabar berita di grup, share postingan terbaru di berbagai akun social media, kalau sempat saya akan blogwalking, sesekali nimbrung baca-baca newsfeed sembari mencari ide.
Semenjak ODOP saya jadi jarang baca newsfeed, diet socmed, diet komentar dan menggantinya dengan proses mencari ide dan menyiapkan bahan tulisan untuk postingan berikutnya.
Nah, pulang dari kantor, saya banyak urusan di rumah. ~~~ :)
Jadi kapan nulisnya?
Proses menulis saya lakukan pada dini hari. Dari pengalaman menulis maraton selama ODOP ini saya masih membutuhkan waktu tiga jam untuk menghasilkan satu buah postingan. Masih cukup lama ya waktunya? karena semua proses (seperti pemilihan ilustrasi, mencari foto, editing, eksekusi tulisan dan segala macamnya saya lakukan bersamaan).
Tapi selama ODOP ini saya sudah men-skip bagian editing foto. Yo wes, seada-adanya foto baelah. :). Udah gak pusing lagi soal watermark dan segala macem. Skip. Skip. Skip. :)
Makan waktu sekali soalnya. Kalau mengikuti jadwal biasanya, proses menyiapkan foto atau ilustrasi ini biasanya saya targetkan dua sampai tiga hari.
Selesai sampai di situ?
Ya, simpel kan ya. :)
KELIHATANNYA.
Tapi buat saya, yang belum terbiasa, jadi sedikit kaku. Ini mungkin mirip seperti orang yang jarang olahraga, lalu tiba-tiba memaksakan diri untuk rutin berolahraga setiap hari. Pegal-pegal dan njarem semua di badan. :)
Semoga ke depan, bisa jadi kebiasaan baik, dan bisa meningkatkan kemampuan dalam hal menulis.
Jadi ingat postingan saya tentang "Menjadi Generasi Penerus Ulama' Dengan Aktif Membaca dan Menulis" , ada Imam Ath-Thabari, seorang ahli sejarah dan ahli tafsir terkemuka, yang membiasakan diri selama 40 tahun untuk menulis 40 lembar setiap harinya. Empat puluh lembar setiap hari.
Saya masih di tahapan maksimal 6 halaman sehari untuk ODOP plus ngos-ngosannya. :)
Semoga bisa istiqamah!.
~~~
#Postingan ringan hari keempat. :)
#Sejenak melonggarkan dan merehatkan fikiran.
#Semoga bermanfaat
Tulisan ini diikutsertakan dalam program ODOP (One Day One Post) Blogger Muslimah Indonesia selama Bulan Oktober 2017.
#ODOPOKT4
#ODOPOKT4
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
10 komentar
Semangaaaattt... Mba.Saya juga nulisnya dini hari. Dibagi-bagi waktunya untuk kerja dan utusan rumah. Berat sih.. tapi dibawa enjoy Yo Mba... hihihi
ReplyDeleteiya Mbak, teteup semangat. Semua pasti akan jadi rutinitas pada waktunya. 😘
DeleteSemangat mbak, pasti bisa.
ReplyDeleteinshaAllah pasti bisa !! 😉
DeleteSalam kenal. Salam PIA dari blogger Surabaya.
ReplyDeletesalam PIA. 😊
DeleteSaya juga merasakannya. Nulis tu proses yg gak instan sama sekali ya? Kalau mau hasilnya berkualitas harus penuhi berbagai step. Yg terakhir:: editing setelah baca naskah tulisan kita berkali2. Hehe
ReplyDeleteNah iya banget Mbak. :)
DeleteSetelah sekian lama pengen mengunjungi blog bu nurin, akhirnya terealisasi juga berkat VSAT yang lagi gak ngambeg wkwkwk. Salam PIA
ReplyDeleteSalam PIA.
Delete