Bismillahirrahmanirrahim.
Dua malam lalu, iseng saya googling keberadaan buku pertama yang pernah saya tulis. Apa masih ada yang mereviewnya, atau buku itu sudah benar-benar lenyap dari peredaran bumi ini. 😅. Buku pertama ini sangat berarti buat saya. Ia seperti pijakan awal yang menyemangati saya untuk terus berbagi. Waktu buku ini masih hangat beredar, saya sering mendapatkan ungkapan terimakasih yang disampaikan tulus kepada saya atas hadirnya buku ini.
"Terimakasih Kak, bukunya menginspirasi"
"Kak, kita lagi bedah buku Kakak di sekolah" padahal saya tidak tahu menahu, tapi mereka semangat sekali bikin acara sendiri. 😊
"Dunia ini sempit sekali. Dulu saya sampai rebutan di sekolah untuk baca buku Kakak, sekarang kita ketemu sebagai sesama blogger", ungkapan ini baru saja saya dapatkan dari teman sesama blogger.
Subhanallah, sungguh, saya tidak mengira. Buku yang pertama kali terbit di tahun 2007 itu hingga kini masih ada artinya. Betapa senang dan terkejut saya, ketika menemukan ternyata masih saya dapatkan review buku tersebut di tahun 2016. Berarti hitungannya, telah hampir sepuluh tahun berlalu. 😃
Mood booster sekali buat saya yang memang sedang mentok-mentoknya dengan menulis. Saya kehabisan ide! Emm.. Lebih tepatnya saya tidak tahu bagaimana harus memulai tulisan saya, dari mana dan apa idenya. Belum ada peningkatan yang berarti semenjak saya memutuskan untuk menerima #project menulis tahun ini. Kepala saya pusing, nyut-nyutan.
Lalu kemudian saya memutuskan untuk membaca ulang karya pertama saya.
MENTOK. Tentu tidak hanya saya yang mengalami ini. Banyak blogger dan penulis yang juga sering merasakannya. Lesu, tidak bergairah dalam menulis, tidak tahu mau membuat postingan apa. Dan banyak perasaan lain yang tentu jika diteruskan akan sangat berpengaruh menjadikan blog penuh dengan sarang laba-laba, mati suri, ditinggalkan pemiliknya. Nah, kali ini saya ingin berbagi 5 hal yang mungkin bisa dilakukan untuk menemukan kembali gairah menulis yang terlanjur menghilang, pergi entah ke mana 😂.
Bernostalgia Dengan Prestasi&Pencapaian
Tidak semua tulisan kita mengena, dan banyak disukai pembaca. 😅. Jujur saja, membuat tulisan menjadi bermakna, menginspirasi dan masuk di hati banyak orang itu tidak mudah. Dan, terkadang memang tidak ada rumus bakunya meskipun itu bisa dipelajari ya. 😊.
Nah, salah satu cara untuk menemukan kembali gairah menulis yang kadang timbul tenggelam ialah dengan cara bernostalgia dengan pencapaian dan prestasi yang pernah ditorehkan. Saya memutuskan untuk terus menyimpan pesan-kesan ucapan terimakasih pembaca buku atau blog saya adalah dengan harapan agar kelak saya masih bisa terus mengulang-ulang membacanya saat saya kehilangan motivasi dan tidak tahu harus menulis apa.
Dan ini pengaruhnya besar sekali. 😊.
Kadang saya juga membaca ulang postingan di blog yang paling banyak viewnya, paling ramai komentarnya, paling banyak di share, dan kemudian saya kembali menjadi bersemangat untuk menulis lagi. Prestasi dan pencapaian membuat kita yakin bahwa kita mampu 'sebaik' itu di masa lalu, maka tentu kita akan jauh lebih mampu melakukan minimal serupa "sebaik' itu di hari ini.
Memiliki Motivasi Dalam Menulis
Waktu saya ditanya,
"Mbak, kok masih semangat nulis di blog sih, rahasianya apa?".
Lalu saya jawab,
"Supaya saya setroooooong" haha, gak banget ya jawabannya. 😊
Iya, tapi itu sungguh, jujur dari dalam lubuk hati yang terdalam. 😂
Supaya saya merasa senantiasa sehat lahir batin menjalani kehidupan ini. Setroooong 💪💪💪✌. Karena saya tahu dengan menulis, saya merasa kehidupan saya menjadi jauh lebih bermakna, saya menjadi ada. Saya merasa lebih 'hidup' dengan berbagi.
Saya punya semangat untuk berbagi. Dan dengan berbagi, saya merasakan kepuasan batin tersendiri. Saya senang, saya bahagia, dan akhirnya saya pun hidup dengan setroooong 😁😂😃
Daaaan, itulah yang namanya Motivasi. Sesuatu yang kuat yang melahirkan semangat untuk selalu melakukan sesuatu. Dalam hal ini, untuk selalu mau menulis.
Jadi putuskan, motivasi kalian dalam menulis apa?
Milikilah motivasi.
Menulis Hal-hal Sederhana
Saat gairah menulis pergi entah ke mana, saatnya jadikan menulis sebagai tempat berlabuh membuang semua rasa malas dan tidak semangat.
Tulis hal-hal sederhana. Seperti yang saya lakukan. 😃
Ya, jadi saya membuat postingan ini karena sejatinya saya juga sedang mumet, mati kutu dengan #project saya sendiri. Kehilangan gairah untuk mulai menyelesaikan tulisan 😂.
Coba saja, kalian bisa memulainya dengan menulis pengalaman pagi ini di jalan, jemuran yang tidak kunjung kering, masak air yang kegosongan 😜, apalah pokoknya yang ringan-ringan saja, curhat yang gampang-gampangan saja.
Refreshing
Saat gairah menulis sedang menurun, mungkin kalian butuh piknik. Berhenti sejenak, refreshinng sejenak, dari rutinitas. Jalan-jalan, baca buku ringan atau curhat terselubung macam saya ini juga boleh. 😜. Terbukti kok dengan curhat terselubung semacam ini mampu menurunkan tingkat nyut-nyutan saya 😅.
Pokoknya apapun aktivitas yang bisa mengembalikan kesegaran dan kebugaran kalian. 😊
Minta Masukan dan Wejangan Teman
Saat sedang tidak bersemangat, mendekatlah pada yang sedang bersemangat. Baca tulisan mereka. Minta nasihat pada mereka. Minta wejangan atau penyuntik semangat dari mereka.
Kebaikan itu akan selalu menular. Semangatnya orang yang sedang bersemangat inshaAllah pasti akan menyemangati kita juga. 😊.
Seperti semangat yang ditularkan Uni Novia Syahidah Rais siang ini pada saya.
Jadi yuk, cobain lima tips ampuh ini. #AyoMenulisLagi #AyoBersemangat lagi. 😊😊