Bismillahirrohmanirrohim,
Seorang perempuan berkisah pada saya, tentang permasalahan rumah tangganya (saya berharap mudah-mudahan hubungan keduanya semakin membaik saat ini).
Satu hal yang mengganggu, adalah kebiasaan sang perempuan mengumbar diri (selfie) di semua akun medsosnya, dan membuat status seluruh aktivitasnya, -bahkan saya yang jauh di ujung negeri saja tahu apa yang sedang dilakukannya, dan itu bisa per tiap 30 menit sampai 1 jam sekali update,
, sampai kepada saling lempar status status pertengkaran suami isteri,
Saya sampaikan kepada isterinya untuk mengurangi hal yang demikian, atau sekalian saja libur dulu bermedsos, sebab perihal yang dilakukannya seringkali mengundang fitnah dan membuat permasalahan semakin keruh. Apalagi jika dari foto-foto pribadi yang diunggah -satu dua kecolongan membuka hijab (di like, komen dan share) oleh teman-teman laki-lakinya yang notabenenya bukan mahram.
Apatah lagi jika foto yang diunggah adalah foto dengan aksen menggoda. Misal: menjulurkan lidah, foto dengan make up tebal dan dengan sengaja memperlihatkan keindahan bagian tubuh semisal bibir yang terpolesi lipstik dengan warna terang menyala.
Ketahuilah bahwa, hal demikian sesungguhnya adalah bagian dari upaya untuk memperlihatkan apa yang wajib disembunyikan dari seorang perempuan, memperlihatkan perhiasan-perhiasannya dan menampakkan kecantikan-kecantikannya atau dalam istilah yang lebih masyur di dalam Al-Quran disebut tabarruj.
".... dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu..." Q.s. Al-Ahzab (33): 33.
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya), kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka, atau ayah suami mereka atau putera putera mereka, atau putera putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau perempuan (sesama islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan... " (An-Nur [24]: 31).
Al-Quran mencurahkan perhatian yang sangat besar terhadap perempuan, khususnya terhadap aturan perintah dalam hal berpakaian. Dalam Quran Suroh An-Nur ayat 31 di atas, jelaslah tertera bahwa keseluruhan aurat adalah perhiasan, dan perintah menutup aurat adalah pada dasarnya adalah perintah untuk menutup perhiasan.
Maka logika sederhana yang dapat digunakan adalah :
1. Jangan menghiasi perhiasan. Gunakanlah hijab yang benar-benar berfungsi sebagai penutup perhiasan. Tidak menunjukkan lekuk tubuh, tidak transparan, tidak mencolok perhatian, tidak terlalu banyak model dan hiasan, dan tidak ditujukan untuk mengumbar kecantikan.
2. Menjaga diri dan pandangan untuk tidak menampakkan perhiasan (aurat) dan memamerkan kecantikan kecuali kepada yang telah disebutkan di dalam dalil, baik di kehidupan nyata dan berhati-hati di kehidupan maya. Berhati-hati dalam menggugah foto. Lebih baik tidak perlu menggugah foto pribadi di medsos. Sebab dunia maya sudah hampir-hampir beda tipis dengan dunia nyata. Banyak perempuan shalihat yang berhijab rapi, menundukkan pandangan dan menjaga diri dari ikhtilat begitu di dunia maya keceplosan, selfie sana sini dan ber-haha hihi dengan non mahrom.
Pada masa kenabian, Rasulullah SAW telah melihat sebagian dari bentuk-bentuk tabarruj. Beliau memperingatkan para perempuan bahwa hal ini adalah penyelewengan dari perintah Allah.
Salah satunya seperti yang pernah diriwayatkan Musa bin Yasar r.a, bahwa seorang perempuan melewati Abu Hurairah dengan bau yang menyengat. Abu Hurairah pun bertanya kepadanya, "ke mana kamu hendak pergi, wahai budak Tuhan Yang Maha kuasa?" Perempuan itu menjawab, "ke masjid". Abu Hurairah berkata, "pulang dan mandilah. Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda,
"Allah tidak menerima salat seorang perempuan yang keluar ke masjid, sementara baunya menyengat sampai dia pulang dan mandi". (Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Sunan Abi Dawud. Al-Hafiz berkata, "sanadnya bersambung dan perawi-perawinya tsiqah"). Maka beliau pun memerintahkannya untuk mandi agar baunya hilang.
Dari sini diketahui bahwa minyak wangi yang baunya menyengat bisa jadi bagian dari fitnah wanita. Sehingga wanita diperbolehkan menggunakan minyak wangi tetapi tidak berbau.
Sehingga, kepada para perempuan yang sedang belajar berhijab rapi, atau yang sudah terbiasa menutup aurat, mari terus belajar menambah ilmu sampai pada pemikiran bahwa penggunaan pakaian penutup aurat (hijab) adalah dalam rangka menaati perintah Allah. Ikuti kemauan, kehendak Allah, bukan kehendak mode, sebab mengikuti perintah Allah adalah bagian ibadah, ketundukan.
----------
Lalu, kapankah dandan-dandan cantiknya???
.
Jangan manyun dulu shalihat
.
Perempuan diperbolehkan, bahkan dianjurkan untuk berhias, secantik-cantiknya, sewangi-wanginya dihadapan lelaki halal, suaminya.
.
Tidak ada larangan bincang-bincang cantik, mempelajari tentang ilmu berhias, cari-cari parfum yang tahan lama, memiliki kosmetik, pakaian-pakaian penuh hiasan menawan jika itu ditujukan untuk suami tersayang,
.
Karimah binti Hammam berkata kepada Aisyah.r.a, "apa pendapatmu wahai Ummul Mukminin tentang pacar (inai)?". Aisyah berkata, "kekasihku, rasulullah menyukai warnanya dan baunya. Ia tidak diharamkan bagi kalian, baik pada saat suci maupun saat haid". Diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Musnad Ahmad jilid VI hlm 117.
Selain inai, anjuran untuk perempuan berhias kepada suaminya adalah dengan celak, minyak wangi dan jenis-jenis perhiasan lainnya.
.
Untuk inai, jika dipasang di kuku atau digunakan sebagai hiasan di punggung tangan (seperti hiasan tangan pengantin) sebaiknya dilakukan saat tidak keluar rumah, atau untuk amannya, gunakan di tempat yang tertutupi hijab, khawatir terlalu mencolok saat di luar rumah atau saat bepergian bertemu banyak non mahram (terutama untuk perempuan pekerja).
Allah sangat mengagungkan kedudukan perempuan. Sehingga kecantikannnya diatur peruntukannya untuk siapa dan di mana. Seorang perempuan sangat diperbolehkan untuk berhias, di dalam rumahnya, untuk mahramnya, terutama kepada suaminya. Sedangkan di luar rumah, cukupkan diri dengan berpakaian rapi dan menggunakan hijab.
Hijab adalah perintah dari Allah kepada perempuan mukminin untuk menutup perhiasannya. Sehingga kedudukan hijab adalah sebagai penutup perhiasan, penjagaan terhadap kecantikan, bukan sebagai alat untuk berhias dan pamer kecantikan.
Kepada perempuan-perempuan shalihat yang saat ini belum berpendamping. Jaga akhlak, simpan kecantikan, untuk nanti.
. Inshaallah.perempuan yang terjaga akan diperuntukkan kepada lelaki saleh yang juga terjaga.
Dan, kepada para suami-suami saleh,
.
Sayangi perempuanmu, sayangi isterimu, dengan memiliki rasa cemburu (di hatimu) saat kecantikan yang sejatinya hanyalah untukmu, tersebar ke lainnya (kepada non mahram kekasihmu).
Jadilah kekasih yang senantiasa mengingatkan, saat perempuanmu latah berdandan ria semata bukan karena ibadah, lillah. Jadilah qawwam tangguh yang istiqomah membimbing memberikan pemahaman yang benar, dan berikan jalan kepada perempuanmu, untuk terus menerus menuntut ilmu.
Agar ia, kekasihmu yang cantik itu, semakin cantiiiiiiik di rumah, cantiiiiik dipandang, dan menenteramkan hati karena cantik pula ilmu dan akhlaknya.
.
-Istikmalia-.
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
4 komentar
seringkali ada yang bilang "suami aku gak apa-apa aku dandan keluar rumah" atau "suami aku malah bangga aku cantik" bisa juga "suami aku yang nyuruh dandan kalo mau keluar"
ReplyDeletekita salah kaprah, bahwa ketaatan pada suami haruslah tunduk pada ketaatan pada Allah
terima kasih sudah berbagi ya mba.. :)
Sama-sama Mbak. :)
DeleteSudah baca 2 kali nih (1 kali bacanya di FB) tapi bingung mau komen apa.. hehe
ReplyDeleteWell said deh pokoknya^^
Komen lah... Komeeennn :). Ini cuma mindahin status fb emang
Delete