Salah satu nikmat yang bisa saya syukuri
adalah kesempatan bisa menjemput anak. Saya selalu mengusahakan hadir lima
sampai sepuluh menit lebih awal untuk datang ke sekolah. Saya berusaha
menghadirkan diri saya sepenuhnya, untuk benar-benar menjemputnya. Tidak seperti
orang tua kebanyakan yang biasanya hanya menunggui anaknya di atas kendaraan. Duduk-duduk di kantin sekolah sambil
mengobrol, atau berteduh di bawah pohon, sejak ia masuk TK, saya pastikan saya
akan turun, dan datang ke kelasnya, menemui gurunya setelah kelas usai,
mengobrol, berbincang sebentar atau bertanya tentang apa saja perkembangan yang
sudah didapatkan. Sesekali, saya juga jadi punya kesempatan menyaksikan proses
pembelajaran sebelum benar-benar usai.
Seperti hari ini, saat saya
menjemputnya, saya juga baru tahu, kalau di hari ini ada penyuluhan untuk semua
anak kelas 1 dari kepolisian. Saya datang tepat saat penyuluhan akan segera
berakhir, saya masih sempat melihat anak-anak bernyanyi Garuda Pancasila, lalu terdengar closing
statement dari Pak Polisi kepada anak-anak,
“Jadi, anak-anak, jangan coba-coba atau
dekat-dekat dengan narkoba ya, karena narkoba itu berbahaya!”,
“Iya Pak...!” anak-anak menjawab dengan
serentak. Dalam hati saya membatin, “wah, keren juga sekarang dari kelas satu
sudah diberi pemahaman tentang narkoba.