Apa kau tahu bagaimana rasanya kehilangan?
itu seperti mengecap gula yang tak lagi berasa,
hambar, tapi masing-masing kita, kelak, akan saling kehilangan, (Istikmalia) |
Karena sejatinya kita tidak pernah memiliki, apapun. Kita saja yang terlalu jumawa terhadap dunia. Harta, tahta dan wanita. Ketiganya berputar, saling dahulu-mendahului untuk menjadi pemenang yang sanggup menggelapkan mata.
Ini saat api masih melalap setengah deretan perkantoran |
Sudahlah, kita ini kerdil, kecil, jadi jangan pernah merasa agung, merasa besar karena sekarang sedang menjalankan lakon pembesar. Ingat-ingat! di galaksi ini, manusia terlihat hanya seperti setitik debu, tidak lebih.
Bangunan kantor yang tinggal nama |
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
0 komentar