Bismillahirrohmanirrohim.
Pernahkah anda menyaksikan, seorang yang
berjalan di tengah derasnya hujan, sementara ditangannya, ia menggenggam sebuah
payung?
Atau melihat seorang lagi yang lebih
memilih berjalan menuntun motornya, sementara seharusnya ia sudah dapat sampai
di tempat tujuan dengan segera jika menaikinya?
Begitulah, secuplik gambaran kita
terhadap kitab suci yang kita miliki, Al-Quran. Dua perumpamaan tadi, seperti
dua orang bodoh yang membiarkan dirinya kesusahan, membiarkan dirinya berada
dalam kepayahan, sementara ia seharusnya dapat tertolong, sementara ia
seharusnya dapat terhindar dari hujan dan kelelahan. Seharusnya, kita tak perlu
kehujanan, seharusnya pula, kita tak perlu kelelahan. Tetapi sebagian besar
dari kita, kenyataannya, hanya seperti orang yang membawa Al-Quran, namun tak
memberi manfaat apapun bagi dirinya maupun bagi kehidupannya.
###
- Saya senang menghafal Al-Quran supaya menjadi termasuk ahli Allah serta mendapat tempat khusus di sisi-Nya.
- Saya senang menghafal Al-Quran karena hati yang selalu terpaut dengan Al-Quran tidak akan disiksa Allah.
- Saya senang menghafal Al-Quran, agar kelak Al-Quran menjadi pemberi syafaat bagi saya di dalam kubur dan hari kiamat kelak
- ...................
- ...................
- ....................
---------- insyaalloh akan dilanjutkan kembali ---------
Tideng Pale Kota Berjuang!
Diantara banyak rizqi dan nikmat yang
Allah turunkan, salah satu nikmat yang senantiasa saya syukuri adalah nikmat
bertemu dengan orang-orang yang mencintai Al-Quran. Seperti halnya jika anda
adalah seorang pecinta kucing dan bertemu dengan para pecinta kucing, atau
seorang penggemar sepakbola dan bertemu dengan sekumpulan pecinta sepakbola,
hidup jadi lebih berwarna. Bertemu dengan orang-orang yang baik, dan memiliki
kesamaan –entah itu kesukaan, visi atau misi- membuat anda mampu bergerak,
mendobrak semangat kala melemah, dan meningkatkan gairah di kala jengah. Alhamdulillah,
itu juga yang saya rasakan, di tengah segala keterbatasan dan hambatan Allah
berkenan mengantarkan buku ini gratis melalui
perantara seorang Ustadzah, guru saya, Ustadzah Mukhlisoh (beliau adalah isteri dari Ustadz Efendi Anwar, Lc, Al-Hafizh, Ketua Pesantren Tahfidz Al-Utsmani Jakarta dan Ketua Perwakilan Badan Tahfidz Al-Quran Internasional di Indonesia) yang hendak memberikan semangat kepada muridnya. Yang membuat saya malu, meski sempat jatuh-bangun dalam keistiqomahan, saya masih mendapatkan kesempatan belajar kembali dengan beliau.
Buku ini, pada bab-bab awalnya mungkin hampir sama dengan buku-buku serupa tentang Menghafal Al-Quran, banyak mengisahkan tentang Keutamaan Al-Quran dan Penghafalnya. Tentang hal tersebut, juga telah banyak saya tuliskan dalam postingan-postingan sebelumnya, bisa dibuka-buka kembali, disini. Tetapi, yang membedakan, di dalam buku ini menyajikan tentang teknik menghafal dan murojaah hafalan disertai dengan tabel bantu yang memberikan rancangan hafalan, tabel harian serta tabel target hafalan harian dan ulangan harian. Tabel bantu ini sangat memudahkan bagi penghafal Al-Quran insyaalloh jika dilakukan dengan istiqomah dan niat yang ikhlas akan sampai pada tingkatan mutqin. Saya pernah mendapati buku serupa dengan disertai tabel bantu yang serupa, tetapi tabel yang tertera di dalam buku ini jauh lebih memudahkan untuk dipraktekkan bagi siapapun, baik penghafal pemula atau bagi mereka yang sudah pernah menghafal dan ingin melengketkan hafalannya. Buku ini ditulis oleh Yahya Abdul Fattah Az-Zawawi (Al-Hafizh), judul aslinya Khoiru Mu’in fi Hifdzi Al-Quran Al-Karim, diterbitkan oleh Penerbit Insan Kamil, Surakarta. Buku ini, merupakan buah penelitian dalam bidang Al-Quran. Sang penulis telah menghabiskan waktu tidak kurang dari 40 tahun, hidup dan bergelut sebagai pengajar, pengarah sekaligus pendidik Al-Quran.
Buku ini, pada bab-bab awalnya mungkin hampir sama dengan buku-buku serupa tentang Menghafal Al-Quran, banyak mengisahkan tentang Keutamaan Al-Quran dan Penghafalnya. Tentang hal tersebut, juga telah banyak saya tuliskan dalam postingan-postingan sebelumnya, bisa dibuka-buka kembali, disini. Tetapi, yang membedakan, di dalam buku ini menyajikan tentang teknik menghafal dan murojaah hafalan disertai dengan tabel bantu yang memberikan rancangan hafalan, tabel harian serta tabel target hafalan harian dan ulangan harian. Tabel bantu ini sangat memudahkan bagi penghafal Al-Quran insyaalloh jika dilakukan dengan istiqomah dan niat yang ikhlas akan sampai pada tingkatan mutqin. Saya pernah mendapati buku serupa dengan disertai tabel bantu yang serupa, tetapi tabel yang tertera di dalam buku ini jauh lebih memudahkan untuk dipraktekkan bagi siapapun, baik penghafal pemula atau bagi mereka yang sudah pernah menghafal dan ingin melengketkan hafalannya. Buku ini ditulis oleh Yahya Abdul Fattah Az-Zawawi (Al-Hafizh), judul aslinya Khoiru Mu’in fi Hifdzi Al-Quran Al-Karim, diterbitkan oleh Penerbit Insan Kamil, Surakarta. Buku ini, merupakan buah penelitian dalam bidang Al-Quran. Sang penulis telah menghabiskan waktu tidak kurang dari 40 tahun, hidup dan bergelut sebagai pengajar, pengarah sekaligus pendidik Al-Quran.
Ketahuilah
bahwa barang siapa yang menghendaki (derajat) yang tinggi, maka ia banyak
bangun di waktu malam!. Begitu juga, barangsiapa yang ingin menghafal Al-Quran
maka dia harus memfokuskan dirinya untuk amal yang mulia ini, serta
mengosongkan hati dan akalnya dari perkara selainnya. (Yahya Abdul Fattah
Az-Zawawi)
Ketahuilah, bahwa kesuksesan itu diraih
dengan jerih payah, kerja keras, terus menerus, gagal lalu mencoba, gagal lalu
mencoba, gagal lalu mencoba, kemudian berhasil. Maka demikian juga, jika anda
memiliki cita-cita untuk menjadi seorang penghafal Al-Quran. Sungguh, cita-cita
mulia ini –atau bahkan semua cita-cita lain yang pernah anda impikan- hanya
akan tercapai jika anda fokus untuk mendapatkannya. Hal demikian, bukan berarti
meminta anda untuk berhenti memikirkan apapun atau berhenti dari segala macam
pekerjaan, sediakanlah waktu untuk Al-Quran –maaf, bukan waktu sisa yang hanya
menyisakan lelah dan mengantuk saja-, tetapi benar-benar waktu khusus bersama
Al-Quran, sebagaimana anda menentukan waktu-waktu khusus untuk makan siang atau
makan malam, dimana anda selalu berusaha mendisiplinkan diri untuk menaati saat
jam makan itu tiba, selelah apapun, sesibuk apapun anda, setidaknya anda tetap
berusaha untuk tetap makan bukan?.
Rancangan hafalan dari buku ini
membutuhkan waktu sekitar tiga jam setiap harinya. Anda bisa membagi
waktu-waktu tersebut sesuai perkiraan dengan syarat; disiplin terhadap
waktu-waktu hafalan harian yang telah ditentukan. Tidak perlu berkilah dengan
segala macam kesibukan dan aktivitas, ini hanya berkaitan dengan cara mengelola
waktu, sebaiknya, sejak dini, kurangi waktu-waktu tidak bermanfaat yang hanya
berisi obrolan ataupun aktivitas yang hanya mengandung kesia-siaan. Kurangi
waktu menonton anda, kurangi waktu bermain atau kurangi waktu tidur anda.
Bab.
3. Mengapa Saya Menghafal Al-Quran?
Ini adalah judul pada bab 3 di dalam
buku ini. Motivasi, adalah hal pokok dan terpenting yang harus dimiliki untuk
sampai pada tujuan.
Barangsiapa
yang tidak menentukan targetnya, maka dia tidak akan sampai pada akhir
tujuannya. Barangsiapa yang tujuannya tidak murni karena Allah (tidak ikhlas),
maka dia tidak akan mendapatkan pertolongandan dorongan terhadap suatu urusan,
juga tidak aka nada yang akan membuatnya sabar terhadap urusan tersebut.
(Revolusi Menghafal Al-Quran: hal.43)
Oleh karenanya, bersegeralah menentukan
motivasi dan tujuan anda, seperti halnya
Bab
4. Sebab-sebab Yang Membantu Dalam Menghafal Al-Quran
1. Berdoalah
Doa
adalah permohonan kepada Allah Swt, ini adalah permintaan pertolongan dan
bantuan kepada Allah semata. Berdoalah kepada Allah dan yakinlah bahwa doa anda
akan dikabulkan. Karena Allah tidak menolak orang yang berdoa kepada-Nya. Ia
tidak mengecewakan orang yang bersungguh-sungguh menghadap dan berharap
kepada-Nya, maka ucapkanlah, “Ya Rabb, berilah aku kemudahan dalam menghafal
Al-Quran, mudahkanlah dan tolonglah aku.”
2. Bertawakkal kepada Allah
3. Mengikhlaskan niat semata-mata karena Allah.
4. Menjalankan kewajiban dan menjauhi perbuatan maksiat
5. Mencintai Al-Quran sepenuh hati
"saya akan membersamai Al-Quran setelah pekerjaan ini selesai..."
"mulai besok saja..."
"nanti saja, kalau anak-anak sudah besar..."
"nanti saja, kalau saya sudah punya waktu luang..."sementara waktu terus melaju, dan tidak pernah bisa kembali, sedang kita terus-menerus mencari alasan untuk menunda.
6. Mendengar bacaan kaset-kaset Al-Quran
Saya cukupkan sampai disini dulu, semoga Allah memberikan kemudahan dan kesempatan untuk melanjutkan tulisan ini. Semoga sebagian isi dari buku yang sangat besar manfaatnya ini, dapat juga memberikan manfaat kepada yang membaca. Tetapi, saya tetap berharap anda dapat menemukan buku ini, dan memilikinya, lalu mempraktikkannya, sehingga kita semua dapat mendapatkan kemuliaan tertinggi bersama Al-Quran.
Lanjut di Revolusi Menghafal Al-Quran (2)
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
1 komentar
eh maaf, mbak Isti, tadi saya masuk via FB. Ini link blog saya.
ReplyDeleteWassalam