Jangan pernah kau bertanya tentang gerimis
Yang menderas menjadi sebesar peluh
Hingga mengenai matamu
Berisiklah saat hujan
Manakala ia datang
Sebentar-sebentar
Lalu menghilang
Tanpa meninggalkan bayang-bayang
Apa kau tahu, mengapa hujan dan gerimis tak pernah menyatu?
Seperti juga rinduku,
Yang tak pernah berpadu dengan cemburumu
Hujan dan gerimis itu,
tak pernah beriring,
Tetapi hujan selalu mampu mendendang gerimis
Tanpa harus mengemis,
Seperti sebulir rindu ini
Yang kini sesak membuncah
Katamu,
Kau cemburu...
"Puisi ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Puisi"
Gambar dipinjam dari: google
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
9 komentar
wih,,
ReplyDeleteiyH sih blm pernha lihat hujan n grimis barengan,,
bgus bnet puisina,,
jempol dah
@i putu febri aditia Terimakasih,,,
ReplyDeletegood luck!
ReplyDeleteanyway, join my giveaway! :D
win a gift voucher for free ❤
and get all stuffs in indonesia in half price :)
@Ruby and Rosa thanks a lot. :)
ReplyDeleteKeren Banget!!!!
ReplyDelete@Arif Chasan Puisi 'Penari' punya Arif juga keren... penuh makna...
ReplyDeletehai makasih udah ikutan GA nya
ReplyDeletetunggu pengumumannya tanggal 1 Januari 2013 ya ;)
@Penanti Hujan Perindu Pelangi Oke, semoga saya bisa menang ya... :)
ReplyDelete@Nurin Ainistikmalia
ReplyDeletehai slamat dah menang, tolong krimkan alamat ke email : reirainrainbow@gmail.com ya