Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur |
Saya berkesempatan mendatangi Pulau Derawan ini dua tahun lalu, tepatnya setelah semua pekerjaan Sensus Penduduk (SP) 2010 usai. Liburan ini adalah hadiah buat kami, keluarga besar BPS Kabupaten Bulungan, setelah hampir dua bulan penuh berjibaku dengan pendataan yang cukup melelahkan. Berbicara mengenai Kabupaten Berau, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bulungan. Agaknya setelah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diresmikan 25 Oktober 2012 lalu, dan ditetapkannya Tanjung Selor (Ibu Kota Bulungan) menjadi Ibu Kota Provinsi Kaltara, Berau akan menjadi wilayah yang cukup diuntungkan dari beberapa segi, terutama pariwisata.
Perjalanan menuju Kabupaten Berau sebenarnya dapat ditempuh kurang lebih 2,5 jam perjalanan darat. Namun, untuk menuju Derawan, ditempuh kurang lebih 4 hingga 5 jam perjalanan darat dari Tanjung Selor menuju Tanjung Batu. Setelah itu, dilanjutkan dengan menumpang kapal selama kurang lebih 1 hingga 1,5 jam menuju Pulau Derawan. Saya sudah mendengar desas-desus keindahan Pulau Derawan jauh sebelum saya menginjakkan kaki ke daerah utara Kaltim ini. Kabarnya, keindahan Kepulauan Derawan ini berada di posisi kedua setelah Raja Ampat, Papua.
Rombongan menuju Pulau Derawan. Sepertinya pengaturan tanggal di kamera keliru. |
Semenjak mendengar saya akan ditempatkan di tempat nun jauh di sini, salah seorang kawan juga telah menginformasikannya khusus kepada saya dan berpesan agar kelak mewakilkannya melihat keindahan Pulau Derawan. Yah, hal demikian sangat wajar, sebab di Kalimantan Timur, yang luasnya satu setengah kali Pulau Jawa ini, antar kecamatan saja bahkan ada yang harus ditempuh menggunakan pesawat. Jadi, setiap kali saya bisa mengunjungi tempat-tempat di Kaltim ini yang dahulunya hanya bagai mimpi saja, saya bersyukur sekali.
Pantai di Pulau Derawan |
Sebelumnya, agaknya saya harus meminta maaf sebab saya urung melanjutkan catatan perjalanan khayal saya From Iran to Damaskus, selain karena saya tak mampu menyuarakan kondisi Suriah yang sedang genting, dan nampaknya banyak tempat yang tidak diketahui lagi bagaimana nasibnya, lebih baik jika di blog ini saya mengisahkan tempat-tempat yang telah benar-benar saya kunjungi saja. Insyaalloh, nanti akan ada saatnya saya benar-benar bisa berkeliling dunia, amin ... amin ... amin ... (turut aminkan ya, :)...)
Baiklah, kembali berceloteh tentang Pulau Derawan ini, anda yang pernah melihat iklan di televisi pasti sudah tidak asing lagi dengan eksotisme keindahan bawah laut di Kepulauan Derawan. Ohya, mungkin istilah 'Pulau' dan 'Kepulauan' agak sedikit membingungkan. Jadi saya jelaskan dulu, Kepulauan adalah kumpulan dari beberapa Pulau. Kepulauan Derawan adalah sebutan untuk menyebutkan kumpulan pulau-pulau yang ada di dalamnya, diantaranya yang terkenal sebagai tempat wisata yakni Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Kakaban dan Pulau Sangalaki. Tidak semua Pulau tersebut dihuni, sebagiannya seperti Pulau Kakaban dan Pulau Sangalaki tidak berpenghuni. Pulau Derawan adalah termasuk Pulau yang dihuni, sehingga segala fasilitas seperti penginapan, restoran dan yang lainnya tersedia di Pulau ini.
Pemandangan di bawah laut juga bisa dinikmati melalui jembatan panjang ini |
Pulau Derawan ini tidak begitu luas, di pagi hari anda bisa mengelilinginya melewati semenanjung pantai putihnya yang indah dan bersih atau melewati perkampungan rumah penduduk. Saya sangat menyukai pantai, jadi ketika menemukan pantai dengan pasir putih yang bersih, dan air laut yang jernih sehingga nampak semua ekosistem bawah laut, bahkan jika kita menyaksikannya dari atas jembatan Pulau ini, rasanya sangat menakjubkan. Subhanallah, tiada kata lain selain itu yang dapat terucap. Itu sebabnya, di Pulau ini sangat cocok digunakan sebagai tempat snorkling.
Sayang, satu juta sayang, saya belum pandai berenang, menyelam apalagi. Jadi, meskipun tersedia berbagai peralatan snorkling yang dapat disewa sekaligus pemandunya, kami (saya dan Kak) hanya mampu menyaksikan keindahan bawah laut ini sekedar dari atasnya saja. Sebagai gantinya, Kak meminjam perahu dayung dan mengajak saya menyisiri pantai menggunakan perahu dayung tersebut. Sebelumnya saya tidak tahu kalau Kak ternyata lumayan memahami teknik mendayung, meski begitu saya ketakutan jika melihat perahu kami mulai mengarah ke tengah lautan, saya sangat takut kalau-kalau perahunya karam dan tenggelam. Waktu kecil, saya pernah punya pengalaman perahu terbalik dan saya tenggelam di laut. Butuh waktu lama bagi para penduduk desa untuk menemukan saya, terlebih kala itu air sedang pasang. Sehingga, saat berada di lautan, kadang-kadang saya masih mengingat peristiwa itu, nah, kok jadi curhat ya? :).
Jika beruntung, bisa menyaksikan penyu-penyu berenang, :) |
Selain penyu, gradasi air laut yang berwarna hijau dan biru ini juga memberikan kedua mata kita lebih leluasa menyaksikan terumbu karang, beragam ikan hias, ubur-ubur, dan kehidupan satwa air dasar laut.
Yang ini tanggalnya juga masih salah, :). Perhatikan pantainya, bersih sekali bukan? |
Cocok untuk bermain pasir |
Selain pemandangan indah di Derawan, kita juga bisa berkunjung ke Pulau Sangalaki dan Pulau Kakaban untuk melihat tempat konservasi penyu sekaligus sebagai tempat menyelam. Perjalanan menuju kesana dapat ditempuh dengan menyewa speedboat. Dari Pulau Derawan menuju Pulau Kakaban memakan waktu hingga 2 jam, sedangkan dari Pulau Kakaban menuju Pulau Sangalaki memakan waktu kurang lebih 30 menit.
Pemandangan di Pulau Kakaban |
Pemandangan Pulau Kakaban, -meski saat saya ke Derawan saya tidak jadi ikut rombongan menuju ke Pulau ini- tak kalah indahnya dari Pulau Derawan. Saya dapat menyimpulkan demikian setelah melihat foto-foto pemandangan teman-teman yang berkunjung kesana. Keunikan Pulau Kakaban adalah karena adanya atol yakni pulau karang yang berbentuk lingkaran dan di tengahnya terdapat danau. Di dalam danau ini terdapat spesies ubur-ubur yang tidak menyengat, dimana spesies ini hanya terdapat di dua tempat di dunia, satu spesiesnya terdapat di Pulau Kakaban. Spesies yang sama dapat ditemukan di Kepulauan Palau, Micronesia, Samudera Pasifik. Selain itu, juga terdapat beragam jenis karang dan ikan langka. Bagi penggemar wisata bawah laut, Pulau Kakaban inilah tempatnya.
Tempat konservasi Penyu di Pulau Sangalaki |
Pulau Sangalaki adalah tempat penangkaran penyu. Pulau ini tidak berpenghuni, kecuali penjaga tempat konservasi. Di Pulau ini kita dapat belajar banyak tentang beragam jenis penyu, menyaksikan penyu bertelur di pasir, menyentuh bayi-bayi penyu sekaligus menyaksikan kehidupan penyu-penyu di perairan.
Terakhir, sebelum meninggalkan Pulau Derawan, belilah beberapa cinderamata khas Pulau Derawan. Di depan resort biasanya banyak penjaja cinderamata. Yang banyak diburu biasanya adalah perhiasan wanita yang terbuat dari kulit penyu, dan yang terbuat dari mutiara. Ohya, sedikit tips yang dapat saya berikan kalau-kalau ada yang berminat menjelajah Kepulauan Derawan ini:
- Pelajari rute perjalanan, siapkan budget yang matang. Saya kurang begitu paham mengenai berapa besaran yang harus disiapkan, sebab kala mengunjungi tempat ini saya mendapatkan kesempatan gratisan. Yang saya tahu, hanyalah mengenai biaya penginapan. Disini tersedia banyak penginapan, kisarannya 300-500 rb semalam. Jika ingin mendapatkan yang lebih murah, bisa menggunakan penginapan di perumahan penduduk. Penduduk di sini biasanya menyediakan kamar-kamar di rumah mereka untuk disewakan. Harga sewanya bisa dua sampai tiga kali lebih murah dibanding di penginapan.
- Tetap menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ya. Agar habitat dan ekosistem di Kepulauan ini tetap indah dan dapat terus dinikmati dari generasi ke generasi.
Baiklah, sekian dulu. Semoga bermanfaat dan semoga masih bisa berjumpa di catatan perjalanan saya selanjutnya, :).
Catatan: saat berkunjung ke Pulau ini, saya belum punya kamera, jadi saya hendak berterimakasih pada Bpk Budi Setyo Wibowo (BPS Kab. Nunukan) yang telah bersedia sebagian fotonya saya unggah di blog ini, sebagian foto pemandangan saya dapatkan dari komputer di kantor (entah siapa pemiliknya), saya juga hendak berterimakasih untuk itu.
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
4 komentar
bening banget airnya sampe penyunya keliatan...
ReplyDelete@Millati Indah Bening banget-banget Milo, semuanya kelihatan, gak cuma penyu
ReplyDeleteHai ... salam kenal yaa :)
ReplyDelete@A. Y. Indrayana salam kenal balik,,
ReplyDelete