Rembulan tenggelam
Ombak di laut tak lagi pasang
Kau Rupa
Kau Wicara
Kaulah yang lebih dulu
Menabuh genderang
Rembulan tenggelam
Burung-burung bertengger
Pun turut terpejam
Kau Dupa
Kau Arca
Akulah yang lebih dulu
Menjadikanmu Berhala
Rembulan tenggelam
Kau dan Aku bercuap
Kau menitah
Aku menyembah
Rembulan tenggelam
Dan Aku
Hanya mampu berceracau
Dalam diam
Gambar dipinjam dari: sini
Kota Ibadah
22102012
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
3 komentar
Akulah yang lebih dulu
ReplyDeleteMenjadikanmu Berhala
^
^
^
Sebenarnya puisi ini targetnya siapa? *penasaran siapa yang dijadikan berhala*
@Millati Indah Interpretasi bebas Mil,,, tapi ya sudahlah aku mau kasih tahu dikit, kan tujuan buat ini supaya maksudnya sampai. :)
ReplyDeleteKau disini mewakili semua sesuatu yang manusia jadikan sebagai tandingan untuk disembah. Yang manusia cintai seperti mencintai Allah atau bahkan lebih. Jadi ya bisa berwujud kekasih, pujaan hati, sahabat, kerabat, benda, harta, jabatan atau bahkan gadget atau bahkan cuma hal sepele seperti pulpen misalnya ....
Gitu Milo,
pesannya nyampe gak?
Oke. I got it.
ReplyDelete