Menandatangani Surat Pengambilan Sumpah PNS, September 2010

“Demi Allah, saya Berjanji:

Masa kecil bersama adik-adikku. Dari kiri kekanan: Aku, dek Milha, dek Jauhar, dek Nila

           Jika Allah berkehendak apa yang mustahil bagi-Nya. Demikian pula dengan kehendak Allah atas diri manusia, tiada daya upaya yang mampu mengalahkannya. Yang terbayangkan ketika membaca judul di atas “berinteraksi” berarti terdapat hubungan timbal balik antara Al-qur’an dengan diri kita. Sederhananya, ketika melihatnya kita tertarik untuk membacanya, ketika membacanya kita tertarik untuk memahaminya, ketika memahaminya kita tertarik untuk mengamalkannya. Demikianlah ketika interaksi yang intens dibangun terhadap Al-qur’an semua perbuatan, pola pikir, dan semua aktivitas keseharian kita tidak akan lepas dari koridor yang ditentukan. Seperti bus trans jakarta yang tak keluar dari jalur yang ditentukan.
Membangun “interkasi” dengan Al-qur’an tidak cukup dengan “niat” saja, tapi berawal dari niat inilah semua amalan kita dihisap kelak. Jadi untuk membiarkan diri kita memulai dengan interaksi ini diperlukan niat, walalupun awalnya terpaksa lama-lama jadi terbiasa juga.

          Ternyata 'Istiqomah' memang benar-benar tidak mudah. Banyak yang ingin ditulis, tapi terkadang tidak sempat, tidak ada waktu atau tidak mau, terdengar seperti alasan yang dibuat-buat kan? :). Hari ini, sembari mengedit dokumen Suvei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Triwulan IV, saya kembali menengok sebungkus Coffe yang saya simpan di saku baju sejak pagi tadi. Sengaja saya membawanya dari rumah untuk jaga-jaga, siapa tahu kantuk saya mulai datang lagi. Yah, hari ini saya mengkorup setengah jam waktu (ingat jika seorang PNS digaji dimuka) datang terlambat tigapuluh menit dengan mata yang masih menahan kantuk.