Ini adalah sepenggal pengalaman saya saat sedang tertatih belajar Al-Quran. Sungguh begitu banyak pelajaran dan hikmah dari petunjuk yang Alloh turunkan pada kita melalui satu kitab-Nya ini.
Sepulang PKL, setelah lama tidak menyetorkan hafalan, tiba saatnya bertemu dengan ustadzah Nelvi, alhamdulillah hafalanku sudah masuk juz 3 suroh Al-Baqoroh. Ustadzah Nelvi memintaku mengulang kembali dari juz 3 awal. Bagiku, bagian awal adalah bagian favorit karena sebagian besarnya adalah ayat kursi, ayat alquran yang selalu ku baca menjelang tidur, insyaalloh lancar, begitu batinku dalam hati….
Deg…. 10 menit berlalu… saya tidak beranjak sedikitpun dari ayat Allohulailahailla huwal hayyul qoyyum….. ya lupa….benar-benar dibuat lupa… saya pun tidak dapat melanjutkan bacaan setelahnya…ustadzah Nelvi kemudian menanyakan sebabnya kepada saya, saya hanya mampu tertunduk, “Ana ndak tahu ustadzah, padahal sudah sering dibaca….”
“Hafalan itu memang begitu mudah terlupa, terkadang itu disebabkan karena kotornya hati, tapi terkadang memang Alquran yang menjauh dari kita, karena kita mengganggap remeh ayat quran yang sudah kita hafal akan selalu lengket di luar kepala. Bahkan ada kisah seorang penghafal Al-quran yang dibuat lupa suroh Al-Fatihah….”, kira-kira seperti itu nasihat ustadzah Nelvi kala itu..
Malu rasanya….. begitu rendah saya ini di hadapan Alloh, malam itu, selepas isya’ pukul 09 malam setelah menyelesaikan rapat dengan teman-teman di Kampus dan juga ada bagas disana, di pelataran masjid Al-Hasanah saya terisak, dan hanya bisa menangis di samping sahabat saya Rosita, yang mungkin juga bingung kenapa saya bisa sesedih itu. Saya sedih, karena selain memiliki perasaan sombong terhadap ayat kursi tadi pagi, barangkali hati ini …. Hati ini sudah mulai terkotori dan penuh noda… astaghfirullohal adzim…
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
0 komentar