Bismillahirrohmanirrohim,
"Jadi Mbak gak tahu kalau kemarin heboh di depan rumah ada yang mau bunuh diri?"
"Gak", saya menjawab pertanyaan dengan datar.
"Astaga, padahal tetangga yang dari ujung sampai bela-belain datang lho Mbak untuk ngelihatin"
"Iya sih, kemarin sepertinya pas mau maghrib pada rame-rame gitu, saya kira sih rame biasa aja"
Sore hari, sepulang kantor, sampai di rumah, saya biasanya sudah sibuk sendiri dengan aktivitas di dalam rumah. Seringkali juga saya baru sampai di rumah menjelang maghrib, sehingga saya jarang sekali bisa duduk-duduk manis bersama tetangga, atau ngobrol-ngobrol cantik bersama mereka :). Sekali, dua kali bisa, tapi tidak terlalu sering. Padahal, tahu sendiri kan ya, kalau ibu-ibu sudah ngumpul, obrolannya luar biasa, mulai dari ngomongin anak, sampai buka lapak kreditan, hihi.
Jadi, saat ada sesuatu apa gitu, ibu-ibu suka bertanya heran pada saya,
"Jadi Ibu gak tahu?"
"Loh, jadi Ibu belum dengar ya beritanya?"
Sampai ada seorang Ibu yang berkata pada saya, "Ibu nih kurang pergaulan", ...
"Yah, memang iya Bu, saya kurang gaul kalau soal gosip-gosipan.... :) ",
Alhamdulillah, beberapa bulan belakangan ini, tiap ahad sore, sudah bisa mengajak ibu-ibu tetangga di sekitar rumah untuk datang ngobrol-ngobrol cantik di rumah. :). Inshaallah, obrolannya pun diniatkan supaya bermanfaat, mengundang malaikat. Isinya dibuka dengan membaca Al-Quran, ada sesi materi, dan yang terakhir, sesi yang paling memuaskan untuk ibu-ibu, curhat-curhat manis sambil makan-makan. ^^.
Di sesi terakhir ini, saya bisa mendapatkan banyak masukan. Pernah ada dua ibu yang rupanya bermusuhan sudah berbulan-bulan, ada yang curhat sambil nangis-nangis, ada yang cerita tentang permasalahan rumah tangga, ada yang minta tips supaya gak gosipin orang mulu, bahas tentang masak memasak, macem-macem, banyak tema. Inshaallah, obrolannya tidak sampai melenceng, seperti ngomongin orang atau lainnya. Paling banter, biasanya adalah untuk mencari solusi tanpa sebut merk. Alhamdulillah, bisa saling berbagi, menjalin keeratan persaudaraan antar tetangga.
Dengan berkumpul seperti ini, saya jadi lebih banyak tahu tentang kondisi tetangga ataupun apa yang sedang mereka hadapi, dan sekiranya bisa, saya juga jadi lebih mudah untuk membantu. Mudah-mudahan bisa menjadi ajang sebagai salah satu wujud berbuat baik terhadap tetangga di tengah kekurangan saya yang tidak bisa selalu datang silaturrahim dari rumah ke rumah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam pernah bersabda,“Jibril senantiasa bewasiat kepadaku agar memuliakan (berbuat baik) kepada tetangga, sampai-sampai aku mengira seseorang akan menjadi ahli waris tetangganya” (HR. Al Bukhari no.6014).
Kesempatan langka ini juga tidak saya sia-siakan, mumpung di hari libur, saya ada waktu yang lebih panjang untuk menyiapkan menu makan-makannya. Diniatkan bagi-bagi juga kepada tetangga. Jarang-jarang bisa bagi-bagi makanan juga soalnya, :).
Nah, ahad kemarin, karena sedang musim durian, dan harganya sudah semakin turun, saya membuat kolak pisang, campur kacang hijau campur durian, judulnya jadi kolak campur-campur, :). Waktu saya membuat ini, porsinya dalam jumlah banyak, bisa untuk 20-25 porsi. Ini saya rampingkan untuk porsi yang jauh lebih sedikit.
Bahan-bahannya mudah:
- Setengah kg kacang hijau, cuci bersih, rendam minimal satu jam.
- Satu sisir pisang kepok atau pisang sanggar, pilih pisang yang tidak terlalu masak atau terlalu muda, potong-potong.
- Satu buah durian ukuran sedang yang manis, ambil dagingnya.
- Gula merah, gula putih, sedikit garam (sesuai selera)
- Boleh ditambahkan daun pandan.
- Air santan
Cara Membuat:
- Rebus kacang hijau sampai empuk.
- Masukkan santan cair, pisang, daging durian, daun pandan, tunggu hingga mendidih.
- Masukkan gula merah, sedikit garam, dan santan kental.
- Boleh ditambahkan gula putih sampai rasanya sesuai.
- Angkat dan sajikan.
Kolak buatan saya daging duriannya tidak terlihat karena terlalu sedikit, tidak sebanding dengan bahan-bahan yang lain, :). Tambahan daging durian membuat aroma kolak jadi lebih wangi dan sedap, rasanya juga jadi lebih enak. Oh ya, sebagian daging duriannya juga saya buat es krim, seger rasanya.
Semoga bermanfaat dan bisa ikut nyobain juga di rumah ya. :).
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
17 komentar
wah sy hobi banget makan kolak.. apalagi ada aroma durian.. secara kalo makan durian gitu aja sy gbs banyak.. hmmm entahlah suka pusing kepala.. tp klo yg dicampur dlm kolak atau bubur kacang, waaah seberapa banyak pun kuat kayaknya.. hihihi..
ReplyDeletetoss dulu kita Mbak, asyiiik disambangin juga blog saya, :). Moga cepet sehat ya Mbak, biar kita bisa barteran resep nih,
Deletesaya suka banget sama durian Mbak :)
ReplyDeletekolak pisang rasa durian??? mau mau mau..
ayuuuklah dicobain bikin di rumah, :>
DeletePasti deh resepnyaaa menggodaaaaa hiyaaa. Kalo beli dmn yak.. saya kan belum bisa masak ahahaaha
ReplyDeleteTapi dicoba deh mbakkk nanti ahahh
ahahai, maafkeun, *sodorin gambarnya lagiiiihhh, :), masak yang praktis2 aja dulu, mulei cobak masak dari bumbu2 jadi juga okeh, yang penting jadi semangat dulu memasak, :)
ReplyDeleteaiiihhhh... sayang saya bukan penyuka duren.. kalau ada bau duren bisa langsung ngibrit kabur :D
ReplyDeleteWah, sayang banget ya Mbak Pit,
Deletebaru liat fotonya aja aku uda ngilerr huhuu
ReplyDeletesedapppppp
jadi inget dulu masi balita sering dibikinin ni
Bikin lagi Mbak...:)
DeleteSaya suka durian ini manteb bngt
ReplyDeletesiip,,,
DeleteSelalu suka dengan tulisan mb nurin :)
ReplyDeleteSelalu suka dengan tulisan mb nurin :)
ReplyDeletealhamdulillah, semoga manfaat ya Yen, :)
DeleteSantannya ga pecah ya dimasak sampe mendidih? Ak pernah masukin santan diawal trus pecah. Jadi Ak kalau masak kolak santan dimasukin pas pisang udah berwarna kecoklatan karena gula merahnya. Baru cemplungin santan dan dimasak bentar doang 😄
ReplyDeletemakanya aku pisahin Tea, aku pake santan cair dulu. Baru santan kental. :)
Delete